Langsung ke konten utama

MATERI 7


Pengertian Kreativitas 
“Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuat sesuatu dalam bentuk ide, langkah, atau produk (Sudarma, 2013, hlm. 9). “Menurut Downing kreativitas dapat didefinisikan sebagai “proses” untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut” (Sani, 2013, hlm. 13). Terdapat tiga komponen utama yang terkait dengan kreativitas, diantaranya: keterampilan berpikir kreatif, keahlian (pengetahuan teknis, prosedural, dan intelektual), serta motivasi. Keterampilan berpikir kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan ditunjukkan dengan pengajuan ide yang berbeda dengan solusi pada umumnya. Pemikiran kreatif masing-masing orang akan berbeda dan terkait dengan cara mereka berpikir dalam melakukan pendekatan terhadap permasalahan. Pemikiran kreatif terkait dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dan relevan dengan ide atau upaya kreatif yang diajukan (Sani, 2013, hlm. 13-14).
Adapun definisi menurut Torrance (dalam Munandar, 2012, hlm. 27), “kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya”. Tes berpikir kreatif Torrance (Torrance Test Creative Thinking) adalah salah satu tes kreativitas yang terbaik, paling mapan dan paling populer (Kaplan & Saccuzo, 2005, hlm. 300).
Tes Torrance secara terpisah mengukur aspek berpikir kreatif seperti fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), dan originality (kebaruan) (Palaniappan & Torrance dalam Kaplan & Saccuzo, 2005, hlm. 300). Menurut Silver (1997, hlm. 76) tiga komponen dari penilaian kreativitas berdasarkan TTCT adalah fluency, flexibility, dan novelty. Munandar (2012, hlm. 68) menyatakan bahwa “kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir”.
1.      Fluency (Kelancaran)
Menurut Silver (1997, hlm. 76) “fluency refers to the number of ideas generated in response to a prompt”. Fluency mengacu pada banyaknya ide yang dihasilkan dalam menanggapi dengan tepat. Individu yang lebih kreatif semestinya memiliki fluency (kefasihan) yang lebih besar dari gagasannya dibandingkan rata-rata dan pemikirannya lebih mudah mengalir. Selain itu semakin banyak gagasan yang diberikan oleh seseorang dalam suatu waktu, semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan jawaban yang terbaik (Henry, 1958, hlm. 114-115). Berpikir lancar artinya mampu menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan dan memiliki arus pemikiran yang lancar (Munandar, 2012, hlm. 192). Dalam mengukur kelancaran, siswa diminta untuk memikirkan banyak solusi yang berbeda untuk suatu masalah. (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm. 300). Perilaku siswa pada aspek ini dapat dilihat dari kemampuan siswa menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan dan lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya (Munandar, 1992, hlm. 88).
2.      Flexibility (Keluwesan)
“Flexibility to apparent shifts in approaches taken when generating responses to a prompt” (Silver, 1997, hlm. 76). Flexibility adalah perubahan cara atau pendekatan yang diambil saat memberikan tanggapan dengan tepat. Menurut Henry (1958, hlm. 115) individu yang kreatif harus bisa beradaptasi, tidak tetap pada jalannya dan dapat mengambil alternatif solusi pemecahan suatu masalah. Berpikir luwes (fleksibel) artinya mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam, mampu mengubah cara atau pendekatan dan memiliki arah pemikiran yang berbeda-beda (Munandar, 2012, hlm. 192). Keluwesan diukur dalam hal kemampuan individu dalam mencoba pendekatan baru untuk memecahkan suatu masalah (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm. 300). Perilaku siswa pada aspek flexibility saat diberikan suatu masalah adalah ketika siswa memikirkan macam-macam cara yang berbeda untuk menyelesaikannya (Munandar, 1992, hlm. 89).
3.      Originality (Kebaruan)
Adapun unsur yang paling pokok dalam kreativitas pada pemikiran banyak orang adalah originality (kebaruan). Ada tiga perbedaan pendekatan yang digunakan untuk mengukur kemampuan penting ini. Pendekatan pertama adalah dalam halmenghasilkan ide yang tidak umum. Pendekatan kedua dalam hal menghasilkan jawaban yang cakap. Pendekatan ketiga adalah dalam hal kemampuan untuk membuat sedikit asosiasi (Henry, 1958, hlm. 115-116). “Novelty to the originality of the ideas generated in response to a prompt” (Silver, 1997, hlm. 76). Kebaruan adalah keaslian ide-ide yang dihasilkan dalam menanggapi ide dengan tepat. Berpikir orisinal berarti memberikan jawaban yang tidak lazim, lain dari yang lain, dan jawaban jarang diberikan oleh kebanyakan orang (Munandar, 2012, hlm. 192). Aspek kebaruan diukur dengan mengevaluasi solusi yang tidak biasa atau solusi baru yang diberikan oleh siswa (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm. 300). Perilaku siswa dalam aspek originality terlihat saat siswa mampu memikirkan masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain (Munandar, 1992, hlm. 89).
Aspek kreativitas

Pada model struktur intelek dari Guilford, melalui kategori berpikir divergen, aspek-aspek kreativitas seperti, kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi. Penjelasan dari keempat aspek kreativitas tersebut sebagai berikut:
1)  Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan serta memiliki arus pemikiran lancar.
2)        Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam dan mampu mengubah cara atau pendekatan dengan hal yang lain serta memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
3)   Elaborasi (elaboration), yaitu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan dan memperinci detail-detail dari suatu gagasan sehingga menjadi luas.
4)         Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari yang lain, dan jarang diberikan kebanyakan orang
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah bagian dari kreativitas yang merupakan kemampuan pengajuan ide atau gagasan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Ada tiga aspek berpikir kreatif didasarkan pada Tes Berpikir Kreatif Torrance yaitu fluency, flexibility, dan originality. Aspek fluency menuntut banyaknya jawaban yang dihasilkan. Aspek flexibility menuntut seseorang untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi sehingga tidak ada kekakuan dalam berpikir. Sementara pada aspek originality, seseorang dituntut untuk memberikan jawaban yang berbeda dari yang lain.
Dimensi Kreativitas
Empat dimensi dalam kreativitas antara lain person, process, press, dan product. Pada dimensi person, kreativitas dikembangkan dari bakat” (Yani, 2014, hlm. 82). “Kreativitas adalah kecerdasan yang berkembang dalam diri individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan dan tindakan dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan suatu masalah” (Sudarma, 2013, hlm. 21). Munculnya tindakan kreatif seseorang adalah dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Munandar, 2012, hlm. 20).
Dalam dimensi process, kreativitas adalah proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide yang unik atau kreatif. Sebagai suatu proses, ada empat tahap dalam proses kreatif menurut Wallas yaitu:
1.  Persiapan yaitu individu melakukan percobaan-percobaan dan melakuan proses berpikir untuk mencari kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
2.  Inkubasi yaitu tahap pematangan dan atau pemahaman terhadap masalah yang dihadapi. Proses inkubasi dapat berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun tetapi bisa juga hanya sebentar saja.
3.  Iluminasi yaitu munculnya gagasan kreatif dan inspirasi untuk memecahkan masalah. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati proses iluminasi ketika ada cetusan spontan, “ya sekarang, aku tahu!”
4.  Verifikasi yaitu penyesuaian gagasan baru (hasil iluminasi) dengan realita kehidupannya (Yani, 2014, hlm. 82-83)
Kreativitas dalam dimensi press (dorongan) merupakan kreativitas yang muncul dari faktor internal dan eksternal. Dorongan berupa keinginan atau hasrat seseorang untuk mencipta adalah kreativitas yang muncul dari faktor internal, sedangkan dorongan dari lingungan sosialnya adalah kreativitas yang muncul dari faktor eksternal (Yani, 2014, hlm. 83).
Dalam dimensi product, menurut Haefele (1962) (dalam Munandar, 2012, hlm. 21) “kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial”. Dari definisi ini menunjukkan bahwa produk tidak harus baru, tetapi dapat dilihat dari kombinasinya. Kreativitas dinilai dari produk yang dihasilkan oleh seseorang baik yang bersifat produk baru (original) maupun hasil dari elaborasi dan penggabungan yang inovatif (Yani, 2014, hlm. 83).
Pola Perkembangan Kreativitas
Davis melihat tiga penggunaan utama tes kreativitas, yaitu “untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif untuk program anak berbakat, untuk tujuan penelitian, dan untuk tujuan konseling”.
1.     Identifikasi Anak Berbakat Kreatif Tes kreativitas paling sering digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif untuk program anak berbakat.
2.    Penelitian Penelitian dapat membantu dalam memahami konsep kreativitas, orang-orang kreatif, dan membantu dalam memahami perkembangan kreativitas.
3.  Konseling Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orang tua, dan siswa sendiri untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam. Hal ini memungkinkan bagi guru untuk dapat merancang kegiatan yang menantang bagi siswa kreatif (Munandar, 2012, hlm. 57-58).
Karakteristik Tingkat Kemapuan Berpikir Kreatif
Karakteristik dari tingkat kemampuan berpikir kreatif ditunjukkan pada Tabel dibawah. Tabel tersebut berisi perbedaan kemunculan aspek berpikir kreatif pada tiap tingkatan.
Tabel karakteristik tingkat kemampuan berpikir kreatif
Tingkatan Kemampuan
Karakteristik
Tingkat 4 (Sangat Kreatif)
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi dan dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Salah satu solusi memenuhi aspek originality (kebaruan). Beberapa masalah yang dibangun memenuhi aspek originality, flexibility, dan fluency.
Tingkat 3 (Kreatif)
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu solusi, tetapi tidak bisa mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Satu solusi memenuhi aspek originality. Pada tingkat ini juga siswa dapat mengembangkan cara lain untuk memecahkan permasalahan (flexibility), namun tidak memiliki cara yang berbeda dari yang lain (originality)
Tingkat 2 (Cukup Kreatif)
Siswa dapat memecahkan permasalahan dengan satu solusi yang sifatnya berbeda dari yang lain (originality) namun tidak memenuhi aspek fluency dan flexibility atau siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengembangkan solusinya (flexibility) namun bukan hal yang baru dan bukan pula jawaban lancar.
Tingkat 1 (Kurang Kreatif)
Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi (fluency) tetapi tidak dapat mengembangkan solusinya dan tidak memenuhi aspek kebaruan.
Tingkat 0 (Tidak Kreatif)
Siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih dari satu solusi dan tidak dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Dia juga tidak bisa menimbulkan solusi baru.
Proses Berpikir Kreatif
Siswono & Kurniawati dalam Iswanti (2016:633) menyatakan bahwa berpikir merupakan proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Rusyna (2014:118) menjelaskan bahwa teori proses kreatif terdiri dari empat tahap yaitu: (1) kejenuhan (saturation), (2) inkubasi (incubation), (3) inspirasi (inspiration), dan (4) verifikasi (verification).
Gambar Tahapan dalam proses kreatif
Menurut De Porter dan Mike Hernacki dalam Uno (2014:164) ada lima proses kreatif yang diungkapkannya, yaitu:
1.      Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan.
2.      Inkubasi, mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3.      Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4.      Verifikasi, memastikan bahwa solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
5.      Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut.
Tabel Unsur-unsur berpikir kreatif
Pengertian
Perilaku Peserta Didik
Berpikir Lancar
·Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban
· Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
              ·   Mengajukan banyak pertanyaan
·   Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan
·   Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah
·   Lancar dalam menggunakan gagasan-gagasannya
· Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada peserta didik lain
· Dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi
Berpikir Luwes
· Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi
· Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda
·  Mancari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda
·  Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran
· Memberikan aneka ragam penggunaan yang tak lazim terhadap suatu objek
· Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah
· Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda
· Memberikan pertimbangan atau mendiskusikan sesuatu selalu memiliki posisi yang berbeda atau bertentangan dengan mayoritas kelompok
· Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya
· Menggolongkan hal-hal yang menurut pembagian atau kategori yang berbeda-beda
·   Mampu mengubah arah berpikir secara spontan
Berpikir Orisinal
·  Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
·Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri
·Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur
· Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang lain
·Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha memikirkan cara-cara baru
·   Memilih a-simetri dalam membuat gambar atau desain
·   Mencari pendekatan baru dari stereotype
·   Setelah mendengar atau membaca gagasan, bekerja untuk mendapatkaan penyelesaian yang baru
Mursidik (2015:27)
Munandar (2012:192) berpendapat untuk mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif. Di bawah ini merupakan penilaian dan perilaku peserta didik yang diharapkan.
Tabel Indikator berpikir kreatif
Indikator
Perilaku
1. Berpikir lancar (Fluency)
a.       Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan
b.      Arus pemikiran lancer
2. Berpikir luwes (flexibility)

a.       Menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam
b.      Mampu mengubah cara atau pendekatan
c.       Arah pemikiran yang berbeda
3. Berpikir orisinil (Originality)

a.       Meberikan jawaban yang tidak lazim
b.      Memberkan jawaban yang lain dari pada yang lain
c.   Memberikan jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
4. Berpikir terperinci (elaboration)

a.       Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan
b.      Memperinci detail-detail
c.       Memperluas suatu gagasan

Kisi-kisi format lembar observasi


No

Kegiatan Siswa
Aspek Berpikir Kreatif
1
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dengan baterai isi ulang
Fluency
2
Mengemukakan pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
Fluency
3
Menjawab pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
Flexibility
4
Memberikan jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3 dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
Flexibility
5
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel volta dalam kehidupan
Originality
6
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian
Fluency
7
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
Fluency
8
Memberikan jawaban mengenai hubungan antara pemurnian tembaga, pelapisan perak pada tembaga, dan sel elektrolisis
Flexibility
9
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan padatan I2 dengan cara elektrolisis, jika disediakan zat elektrolit berupa KI serta elektroda C pada katoda dan anoda
Flexibility
10
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
Originality
11
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
Fluency
12
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
Flexibility
13
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara yang telah disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan oli, dan galvanisasi)
Fluency
14
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku
Originality
15
Siswa menjawab pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam volta dan E0 standar terhadap perkaratan
Fluency

LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Nama Siswa                 :
Petunjuk Penilaian       : 1. Berilah tanda ceklis pada skor angka sesuai pengamatan Anda
2. Untuk menentukan skor kegiatan siswa, dapat dilihat pada rubrik keterlaksanaan kemampuan berpikir kreatif

No

Kegiatan Siswa
Aspek Berpikir Kreatif
Skor
4
3
2
1
0
1
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dengan baterai isi ulang
Fluency





2
Mengemukakan pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
Fluency





3
Menjawab pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
Flexibility





4
Memberikan jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3 dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
Flexibility





5
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel volta dalam kehidupan
Originality





6
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses Pemurnian
Fluency





7
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
Fluency





8
Memberikan jawaban mengenai hubungan antara pemurnian tembaga, pelapisan perak pada tembaga, dan sel elektrolisis
Flexibility





9
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan padatan I2 dengan cara elektrolisis, jika disediakan zat elektrolit berupa KI serta elektroda C pada katoda dan anoda
Flexibility





10
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
Originality





11
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
Fluency





12
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
Flexibility





13
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara yang telah disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan oli, dan galvanisasi)
Fluency





14
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku
Originality





15
Siswa menjawab pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam volta dan E0 standar terhadap perkaratan
Fluency





Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi :
.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………

Nama Observer                     :……………………
Jambi,        Maret 2019
Observer


(………………………)

NIM

Rubrik penilaian lembar observasi

No
Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa
Sub Definisi Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif

Kegiatan Siswa

Skor
1
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang
4 : menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-   jika arus listrik yang terdapat pada baterai sekali pakai habis maka baterai tidak bisa digunakan kembali sementara baterai isi ulang dapat digunakan kembali dengan menchargernya
-   reaksi yang terjadi pada baterai isi ulang adalah reaksi reversible sementara reaksi yang terjadi pada baterai sekali pakai adalah reaksi irreversible
-   baterai sekali pakai disebut sel primer sementara baterai yang dapat diisi ulang disebut sel sekunder
-   pada baterai isi ulang, elektron bergerak dari anoda ke katoda saat digunakan dan kembali ke anoda saat proses charging.
Sementara pada baterai sekali pakai, elektron bergerak dari anoda dan berhenti di katoda
- baterai isi ulang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang sementara baterai sekali pakai digunakan dalam jangka waktu pendek
3: menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau menjawab satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dalam kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
2
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Mengemukakan pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
4 : menjawab lebih dari satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-       Di dalam aki terdapat larutan kimia (H2SO4) yang dapat menggerakkan mesin mobil,
-       Terdapat lempeng Pb sebagai anoda dan lempeng Pb yang dilapisis PbO sebagai katoda
-       Anoda Pb melepaskan elektron ke katoda Pb yang dilapisi PbO. Pergerakan elektron ini yang menghasilkan arus listrik sehingga menyebabkan mobil bergerak
3 : menjawab lebih dari satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jaaban tepat atau menjawab satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
1: menjawab satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
3
Flexibility
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah
dari sudut pandang yang berbeda
Menjawab pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
4 : menjawab pertanyaan dengan lengkap dan tepat
-          Dalam reaksi sel volta dan baterai, elektron mengalir dari anoda ke katoda atau
-          Pada baterai anoda merupakan kutub negatif dan mengalami oksidasisedangkan katoda merupakan kutub positif dan mengalami reduksi sama halnya seperti pada sel volta
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1         : jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
4
Flexibility
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda
Memberikan jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3 dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
4 : dapat membuat reaksi sel volta dengan tepat dan lengkap dalam waktu kurang dari 5 menit
A (-) : Mg  Mg2+ + 2e-               E0 = 2,37 K (+) : 2Ag+ + 2e-  2Ag E0 = 0,80 E0sel = 3,17 V
Karena potensial sel bernilai positif, reaksi berlangsung spontan dan menghasilkan arus sehingga lampu dapat menyala
3 : dapat membuat reaksi sel volta dengan tepat namun kurang lengkap
2 : dapat membuktikan dengan reaksi spontanberdasarkan deret volta (Mg|Mg2+|| Ag+|Ag) atau memposisikan Mg sebagai anoda (oksidasi) dan Ag sebagai katoda (reduksi)
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak membuat reaksi
5
Originality
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru atau kombinasi baru antar bermacam-macam unsur atau bagian
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel volta dalam kehidupan
4 : mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa tetapi sesuai dengan prinsip sel volta (contoh: mobil listrik atau sel surya)
3 : mengemukakan gagasan yang umum dengan tepat (jawaban dikemukakan oleh banyak siswa) namun tidak terpaku pada buku teks
2 : mengemukakan jawaban tentang prinsip sel elektrolisis yang terpaku pada buku teks (contoh: aki, baterai, sel merkuri oksida-Zn, dan bahan bakar fuel cell/sel bahan bakar)
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak mengemukakan gagasan
6
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian
4 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan prosespemurnian kurang dari 5 menit dan jawaban tepat
-          Pemurnian tembaga dilakukan dengan menggunakan larutan CuSO4
-          Menempatkan Cu tidak murni sebagai anoda dan Cu murni sebagai katoda
-          Cu tidak murni ditempatkan pada kutub (+) dan Cu murni ditempatkan pada kutub (-)
-          Ion Cu2+ dari larutan bereaksi dengan elektron di katoda membentuk Cu
3: menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan prosespemurnian dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau menjawab satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian dalam kurang dari 5 menit dengan tepat
1         : menjawab satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
7
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
4 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-          Pelapisan perak pada tembaga menggunakan larutan AgNO3
-          Menempatkan Ag pada kutub (+) dan Cu pada kutub (-)
-          Menempatkan Ag sebagai anoda dan Cu sebagai katoda
-          Ion Ag+ dari larutan AgNO3 akan bereaksi dengan elektron dan melapisi Cu pada katoda
3: menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau
menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau
menjawab satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam kurang dari 5 menit dengan tepat
1         : menjawab satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
8
Flexibility
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda
Mengemukakan pendapat mengenai hubungan pemurnian tembaga, pelapisan perak oleh tembaga, dan prinsip sel elektrolisis
4 : menjelaskan dengan lengkap dan tepat mengenai hubungan antara pemurnian tembaga dan pelapisan logam dengan sel elektrolisis
-          Sama-sama membutuhkan sumber arus listrik atau
-          prinsip sama dengan sel elektrolisis karena kutub positif bertindak sebagai anoda dan kutub negatif bertindak sebagai katoda
-          ion positif dari larutan/zat elektrolit bereaksi di katoda
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
9
Flexibility
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan padatan I2 dengan cara elektrolisis, jika disediakan zat elektrolit berupa KI serta elektroda C pada katoda dan anoda
4 : menuliskan reaksi sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit dengan reaksi sebagai berikut:
KI(aq)  K+ + I-
K (-) : 2H2O + 2e-  2OH- + H2 A (+): 2I-  I2 + 2e-
Reaksi sel: 2KI + 2H2O  2K+ + 2OH- + H2
+ I2 atau
2KI + 2H2O  2KOH-+ H2 + I2
3 : dapat membuat reaksi sel elektrolisis dengan tepat namun kurang lengkap
2 : dapat membuat reaksi yang lengkap namun kurang tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak membuat reaksi
10
Originality
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru atau
kombinasi baru antar bermacam-macam unsur atau bagian
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
4 : mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa tetapi masuk dalam konteks contoh sel elektrolisis dalam kehidupan (contoh: elektrolisis air laut untuk menghasilkan klorin dan NaOH, menghilangkan karat dengan proseselektrolisis)
3 : mengemukakan gagasan yang umum dengan tepat (jawaban dikemukakan oleh banyak siswa) namun tidak terpaku pada buku teks (contoh: proses Hall Heroult)
2 : mengemukakan jawaban tentang prinsip sel elektrolisis yang terpaku pada buku teks
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak mengemukakan gagasan
11
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
4 : menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-          pada sel volta terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik sementara pada sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia
-          pada sel volta anoda merupakan kutub negatif dan katoda merupakan kutub positif sementara pada sel elektrolisis anoda merupakan kutub positif dan katoda merupakan kutub negatif
-          reaksi pada sel volta merupakan reaksi spontan sementara reaksi pada sel elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan
-          pada sel volta terdapat jembatan garam sementara pada tidak terdapat sel elektrolisis
3: menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau
menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau menjawab satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
12
Flexibility
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
4 : menjawab pertanyaan dengan lengkap dan tepat
-       Pada proses galvanisasi, logam yang lebih mudah teroksidasi misalnya Zn menjadi anoda dan Fe menjadi katoda sehingga Zn yang akan mengalami perkaratan
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
13
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan
atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara yang telah
disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan oli, dan galvanisasi)
4 : menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit dan jawaban tepat
-      Pelapisan dengan timah melalui proses elektrolisis
-          Pelapisan dengan kromium melalui proses elektrolisis
-          Pengorbanan anoda
-          Mengubah kondisi lingkungan
3: menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau
menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau
menjawab satu cara untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu cara untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
14
Originality
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru atau kombinasi baru antar bermacam-macam unsur atau bagian
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku yang ditunjukkan oleh guru
4 : menemukan cara baru untuk menghilangkan karat
-          menghilangkan karat dengan cara elektrolisis
-          menghilangkan karat dengan mencampurkan lemon dengan soda kue dan mengoleskan pada paku
3 : menemukan cara untuk menghilangkan karat dengan proses
-          merendam paku dalam larutan cuka
-          merendam paku dalam larutan bersoda
2 : menemukan cara untuk menghilangkan
karat dengan
-          menggunakan cairan penghilang karat
-          menggunakan amplas/sikat untuk menghilangkan karat
-          mengecat kembali paku
1 : jawaban yang diberikan tidak tepat
0 : tidak menjawab
15
Fluency
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
Siswa menjawab pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam deret volta dan E0 standar terhadap perkaratan
4 : menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit dan jawaban benar
-          dalam deret volta logam yang terletak sebelah kiri memiliki potensial reduksi lebih kecil dari logam di sebelah kanan sehingga logam sebelah kiri lebih mudah mengalami karat (E0Zn = -0,76 lebih kecil dari E0Fe = -0,44)
-          potensi reduksi yang lebih kecil pada logam sebelah kiri membuat logam lebih mudah teroksidasi sehingga logam mudah berkarat
-          dalam deret volta dari kiri ke kanan kereaktifan logam terhadap asam semakin kecil sehingga logam sebelah kanan lebih sulit mengalami perkaratan
3: menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak tepat
1 : menjawab hanya satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit dan jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab

                       Jambi,              Maret 2019
                                                                                                                                                                        Validator


                                                                                                                                                           (          )
Kisi-kisi instrumen soal
Jenis Sekolah              : SMA
Mata Pelajaran            : Kimia
Materi                          : Elektrokimia
Alokasi waktu             : 180 menit
Jumlah Soal                  16
Bentuk Soal                 : Essay

Aspek Berpikir Kreatif
Fluency
Flexibility
Originality
Skor 4: jika mampu memberikan lebih dari satu jawaban yang lengkap dan tepat (jawaban benar bisa terdapat pula pada poin flexibility dan originality)
Skor 3 : jika mampu memberikan jawaban lebih dari satu poin, namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
Skor 2 : jika mampu memberikan jawaban lebih dari satu, namun tidak ada jawaban yang tepat atau memberikan satu jawaban yang tepat
Skor 1 : jika mampu memberikan satu jawaban dan tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
Skor 4 : jika mampu menjawab dengan lengkap dan tepat
Skor 3 : jika mampu menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
Skor 2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat (termasuk pada poin fluency atau originality)
Skor 1 : jawaban tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
Skor 4 : mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa tetapi masuk dalam konteks soal dengan lengkap
Skor 3 : mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa dengan tepat namun tidak lengkap
Skor 2 : mengemukakan jawaban sesuai dengan konteks soal yang terpaku pada buku teks / memberikan jawaban yang ada pada kolom fluency atau flexibility
Skor 1 : jawaban tidak tepat
Skor 0 : tidak mengemukakan gagasan
PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF
Jawaban Instrumen Soal

No
Fluency
Flexibility
Originality
1
-  Reaksi kimia yang terjadi pada baterai jam dinding adalah reaksi irreversible. Sementara reaksi pada baterai isi ulang adalah reversible (IR)
-  Baterai sekali pakai merupakan baterai primer sementara baterai isi ulang merupakan baterai sekunder (PS)
-  Pada baterai isi ulang, dalam proses charging, ion dari katoda berpindah ke anoda, sementara selama proses pemakaian ion dari anoda kembali lagi ke katoda sementara pada baterai sekali pakai, reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai menghasilkan ion positif yang mengalir dari anoda ke katoda (IK)
-  Prinsip kerja baterai isi ulang adalah mengubah energi listrik menjadi energi kimia saat proses pengisian ulang, dan mengubah energi kimia menjadi energi listrik saat dipakai sementara pada baterai sekali pakai prinsipnya hanya mengubah energi kimia menjadi energi listrik (EL)
-  Pada saat jam dinding mati, tidak ada reaksi kimia
lagi yang terjadi dalam baterai sementara jika
- Komponen penyusun baterai sekali pakai tidak dapat difungsikan lagi ketika sudah habis terpakai sementara komponen dalam baterai isi ulang dapat difungsikan lagi dengan cara diisi ulang (charge) (KB)



baterai handphone mati, baterai tersebut dapat
menerima arus listrik sehingga reaksi kimia dapat terjadi lagi (AL)

2
-  Terdapat kandungan logam lain yang menjadi penyebab iritasi pada kulit (LI)
-  Emas imitasi mengandung nikel yang menjadi zat alergen (AN)
-  Dalam deret volta emas terletak di posisi paling kanan (sulit teroksidasi). Jika telah tercampur dengan logam lain yang posisinya di sebelah kiri emas/E0 standarnya rendah, maka emas tidak dapat mempertahankan sifatnya yang sulit teroksidasi (ER)
-  Nikel dalam emas imitasi menyebabkan peradangan atau iritasi ketika kontak langsung
dengan kulit (NK)
-  Kulit sensitif terhadap zat yang terkandung dalam emas imitasi (KS)
-  Keringat yang dihasilkan oleh tubuhn dapat berinteraksi dengan logam dalam emas imitasi sehingga menyebabkan iritasi (KG)
3
-  Merendam cincin dengan air dan sedikit deterjen lalu digosok menggunakan sikat lembut (CD)
-  Menggosok cincin dengan kain yang sudah dibasahi dengan air sabun (CS)
-  Membersihkan cincin dengan
menggunakan pasta gigi yang dicampur
-     Dilakukan proses penyepuhan yang prinsipnya sama dengan elektrolisis. Cincin emas yang ingin disepuh menjadi katoda dan emas murni menjadi anoda (PE)
-     Merendam cincin di dalam larutan ammonia (jangan terlalu lama).
Kemudian dibilas dengan air yang mengalir (RA)


air lalu digosok dengan sikat lembut (CP)


4
-  Untuk mendapatkan tembaga murni dilakukan proses pemurnian dengan cara elektrolisis (TP)
-  Tembaga kotor dijadikan sebagai anoda,
sedangkan katoda adalah tembaga murni (TE)
-          Dilakukan proses ekstraksi dari bijih tembaga (ET)
-          Pirometalurgi atau proses pemurnian dengan cara pemanasan (PP)
-     Hidrometalurgi merupakan proses pengolahan logam menggunakan pelarut cair sebagai pengekstraknya (PC)
5
-          Paku seng dan uang logam tembaga masing-masing di tusukkan ke dalam jeruk nipis dan dihubungkan dengan kabel yang terhubung dengan lampu (PT)
-          Zn menjadi kutub (-) dan Cu menjadi kutub (+) (KE)
-          Eosel = Eokatoda – Eoanoda
= 0,34 – (-0,76) = 1,10 V (RE)
-          Paku yang terbuat dari seng menjadi anoda dan uang logam tembaga berperan sebagai katoda (KA)
-          Potensial sel yang dihasilkan bernilai positif sehingga menghasilkan arus listrik dan membuat lampu menyala (PN)
-          Elektroda Zn melepas elektron dan elektroda Cu menangkap elektron (EJ)
-          Melihat potensial sel menggunakan multitester. Sehingga lampu yang digunakan dapat disesuaikan dengan voltase yang dihasilkan dari multitester (PM)
6
-          Bahan bakar pada umumnya menggunakan reaksi pembakaran (RP)
-          Senyawa yang dihasilkan dari proses
-     Hasil dari reaksi fuel cell adalah energi listrik,
panas dan air. Sehingga tidak menghasilkan polusi udara (HF)
- Bahan bakar fuel cell tidak
menghasilkan polusi karena tidak terjadi proses pembakaran dalam
  

pembakaran adalah senyawa kimia yang menyebabkan polusi udara seperti gas CO2 dan CO (SP)
-     Fuel cell mengandung senyawa kimia O2 dan H2 yang ramah lingkungan
(KF)
- Terdapat reaksi di anoda dan katoda pada fuel cell. Reaksi yang terjadi pada fuel cell adalah sebagai berikut:
A : 2H2 à 4H+ + 4e¯
K : O2 + 4H+ + 4e¯ à 2H2O (RF)
reaksinya (NP)
7
-  Dapat menggunakan cat logam (CL)
-  Kunci dapat dilapisi logam lain dengan cara electroplating (penyepuhan) (KP)
- Dapat menggunakan logam Cu sebagai anoda dan larutan CuSO4 sebagai zat elektrolit. Kunci yang akan dilapisi berperan sebagai katoda. Maka reaksi yang terjadi:
2
CuSO4 à Cu2+ + SO4 ¯
K : Cu2+ + 2e¯ à Cu A: Cu à Cu2+ + 2e¯
Terbentuk lapisan Cu pada katoda (kunci)
(PK)
-     Mendupikasi kunci (DK)
8
-          Elektrolisis larutan NaCl, KCl, MgCl2 (EG)
-          Elektrolisis lelehan NaCl (EL)
Contoh reaksi
-     Dibuat dengan cara reaksi redoks (RR) Contoh reaksi:
2KMnO4 + 16HCl à 2KCl + 2MnCl2 + 8H2O +
5Cl2
-     Mengalirkan arus listrik melalui larutan natrium klorida dalam air (MA)
  

NaCl(aq) à Na+ + Cl¯
K : 2H2O + 2e¯ à 2OH¯ + H2
A : 2Cl¯ à Cl2 + 2e¯
Reaksi sel: 2NaCl(aq) + 2H2O + Cl¯ à
2NaOH + H2 + Cl2
Atau reaksi redoks lain yang menghasilkan Cl2

9
-  Emas tidak reaktif (TR)
-  Dalam deret volta besi berada di sebelah kiri emas. Sehingga jika dibandingkan dengan emas, besi akan lebih mudah
mengalami korosi (BO)
-  Nilai potensial reduksi emas lebih besar dari Fe (ES)
-  Karena letaknya berada di posisi paling kanan dalam deret volta, mengakibatkan emas memiliki
sifat sulit teroksidasi (DV)
-  Unsur emas jarang berikatan dengan oksigen membentuk karat (IO)
-  Elektron pada besi sangat mudah melepaskan diri, hal ini yang
menyebabkan karat cepat terjadi (EB)
10
-        Pisau terbuat dari besi (BE)
-        Berinteraksi dengan oksigen (PO)
-        Berinteraksi dengan air (PA)
-        Pisau terbuat dari baja (BJ)
-        Setelah digunakan, pisau tidak langsung dibersihkan. Sehingga zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reduksi tambahan dan lebih
banyak logam yang terkorosi (TB)
-  Adanya interaksi dengan zat asam (misalnya sering digunakan untuk memotong buah yang memiliki kadar asam tinggi). pH <7 menyebabkan karat pada pisau tersebut (ZA)
-  Memotong bahan makanan yang mengandung getah (GM)
-                   Pisau tersimpan di dekat washtafle yang sering mengalirkan air (PW)
-                   Pisau jarang diasah (JA)
-                   Suhu udara di dapur lembab sehingga menyebabkan pisau berkarat (UL)
  

-     Dibiarkan tersimpan dalam keadaan
basah (BS)


11
-        Logam besi terlindungi oleh seng dengan cara perlindungan katodik (KZ)
-        Logam seng lebih elektronegatif atau lebih reaktif dari pada besi dalam deret volta (RE)
-        Logam besi tidak bereaksi sehingga tidak mengalami korosi (BT)
-  Logam seng yang melapisi besi menjadi anoda untuk besi sementara besi menjadi katoda. Anoda mengalami oksidasi sehingga seng tersebut yang akan mengalami perkaratan dan besi akan terlindungi (PL)
-  Potensi reduksi seng adalah -0,76, lebih negative dari pada potensi reduksi besi sebesar -0,44
menyebabkan besi terlindungi (PR)
-     Seng akan bereaksi dengan oksigen dalam lingkungan yang mengandung CO2. Hasil reaksi tersebut (seng karbonat) berfungsi melindungi seng itu sendiri dari korosi sehingga proses perkaratan pun menjad terhambat (FH)
12
-  Merendam paku berkarat dalam minuman bersoda (RS)
-  Menggosok paku dengan amplas (GA)
-  Mengoleskan jeruk lemon pada paku (OL)
- Melakukan proses elektrolisis dengan menggunakan soda kue sebagai larutan elektrolit, besi berkarat dijadikan sebagai katoda dan timah dijadikan sebagai anoda (EP)
-          Menusukkan paku pada kentang selama semalaman (TK)
-          Cara menghilangkan karat dapat menggunakan sari lemon yang dicampur dengan baking soda. Campuran tersebut dapat dioleskan
pada bagian yang berkarat (SL)
13
-  Melapisi engsel dengan cat (CE)
-  Diberi oli pada permukaan engsel
- Pelapisan besi/engsel dengan tembaga karena
potensi reduksi dari tembaga lebih positif dari
-     Menjaga engsel agar tetap bersih,
karena benda dapat terkontaminasi oleh
  

tersebut (OE)
- Engsel diolesi dengan minyak (ME)
pada besi. Tembaga memiliki potensial reduksi
+0,34. Hal ini menyebabkan besi dengan potensial reduksi -0,44 akan terlindungi (EE)
zat-zat yang mempercepat korosi tanpa disadari. Contoh zat yang mempercepat korosi adalah larutan garam, dan zat-zat yang bersifat asam (EB)
- Menjaga engsel agar tidak terkena air
hujan (EA)
14
-  Mengecat pagar tersebut (CP)
-  Melapisi pagar dengan oli (OP)
-  Memberi lapisan cat anti karat pada pagar (AK)
-  Merawat pagar dengan dengan cara
mengoleskan minyak (MM)
- Melakukan proses galvanisasi pada pagar besi dengan cara mencelupkan bagian-bagian pagar besi ke dalam bak berisi zink cair (pelapisan dengan zink) (PG)
-  Mengubah bahan dasar dari pagar besi menjadi bahan yang tidak mudah berkarat (UP)
-  Melindungi dengan plastik (LP)
-  Melapisi dengan fiberglass (FG)
15
-  Menggosok gunting yang terkena karat dengan amplas (AG)
-  Mengoleskan gunting dengan minyak (MI)
-  Mengoleskan gunting dengan oli (MO)
-  Menggosok bagian yang berkarat dengan obeng (GO)
- Karat pada gunting dapat dihilangkan dengan cara elektrolisis. Elektrolisis dilakukan dengan cara memanfaatkan besi berkarat (yang akan dibersihkan) sebagai katoda dan logam lain yang yang tidak mudah terkorosi sebagai anoda.
Kemudian celupkan kedua benda tersebut ke
dalam larutan elektrolit (soda kue) (EG)
-          Cara menghilangkan karat dapat menggunakan sari lemon yang dicampur dengan baking soda. Campuran tersebut dapat dioleskan pada bagian yang berkarat (LB)
-          Menusukkan gunting ke dalam kentang
selama semalaman. Karena kentang


-   Menghilangkan karat dengan menggunakan soda cola (MS)
-    Karat bisa dihilangkan dengan larutan cuka apel. Rendam bagian yang berkarat tersebut dengan cuka selama semalam, lalu gosok dengan alumunium foil (CA)
-    Mengoleskan jeruk nipis (JN)

mengandung asam oksalat yang dapat membantu menghilangkan karat (TG)
-     Mengasah gunting (AS)
16
-  Cara mengatasinya yaitu dengan mengecat kembali kursi taman tersebut (CK)
-  Mengoleskan oli pada kursi (OK)
-  Mengoleskan pernis (MP)
-  Menyemprotkan rust converter (RC)
- Mengelupaskan karat terlebih dahulu (menyikat karat dengan sikat kawat) setelah itu mengecatnya kembali (SC)
-     Memodifikasi kursi dengan cara dilapisi papan bersih yang sudah dicat (MD)
Permasalahan :

Berdasarkan artikel mengenai instrumen kreativitas diatas, bagaimana menurut pendapat anda dengan instrumen tersebut ? sudah sesuaikah dengan indikator berpikir kreatif ? jika belum berikan pendapat anda bagaimana seharusnya ? Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?

Komentar

  1. Berdasarkan artikel mengenai instrumen kreativitas diatas, bagaimana menurut pendapat anda dengan instrumen tersebut ? sudah sesuaikah dengan indikator berpikir kreatif ? jika belum berikan pendapat anda bagaimana seharusnya ?
    .
    Berdasarkan rubrik penilaian nmr 1, disini saya melihat anda memasukkan semua aspek berfikir kreatif seperti fluency, flexible, dan original. Disini saya kurang setuju dimana soal anda hanya menanyakan perbedaan dari kedua jenis baterai. Menurut saya soal ini hanya bisa memunculkan aspek flexibelity dimana siswa dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam menjawab perbedaan tersebut dan aspek lain yang bisa muncul yakni elaboration dimana siswa dapat mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. Bisa saja disini sbelum dikaji berdasarkan teori yang ada. Diharapkan siswa dapat merincikan dulu jawaban satu persatu misal dibuat poin 1)Baterai HP bisa diisi ulang namun baterai jam harus diganti dengan yang baru, 2) Dikaji dahulu apa kandungan dari baterai HP dan baterai jam, 3) Dikaji lagi berdasarkan cara kerja dari baterai HP dan jam (kaitkan dengan teori atau konsep kimi elektrokimia), 4) Disimpulkan kenapa baterai ini berbeda. Menurut saya seperti itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan jawaban rifanny, belum nampaknya aspek kreatif siswa pada aspek2 lain pada soal ini. hanya bisa memunculkan aspek fexibility. kita harus memberikan ruang yang lebih untuk anak mengeksplorasi kemampuan nya.

      Hapus
  2. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
    Yang harus diperhatikan yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh (distraktor) merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh peneliti agar instrumen yang dibuat menjadi baik, sehingga bisa digunakan dalam dan menghasilkan hasil yang baik pula. Validitas terbagi menjadi validitas isi dan konstruk. Reliabilitas instrumen. Tingkat kesukaran butir soal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan esa bahwa Yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah instrumen adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh (distraktor) merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh peneliti agar instrumen yang dibuat menjadi baik, sehingga bisa digunakan dalam dan menghasilkan hasil yang baik pula. Validitas terbagi menjadi validitas isi dan konstruk. Reliabilitas instrumen serta tingkat kesukaran.

      Hapus
  3. saya akan mencoba menjawab pertanyaan rini, Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?

    menurut saya yang perlu diperhatikan saat menyusun rubrik penilaian maka kita lihat dulu karakteriastik materi, karakteristik siswa, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang maka ketika menyusun kriteria/deskriptor skor merupakan hal yang sangat penting lainnya, deskriptor rubrik sebaiknya reliabel dan mengikuti kaidah SMART, specific, measureable, achieveable, realistic dan timely. jika deskriptor sudah memenuhi 5 point ini maka rubrik yang disusun akan sangat baik untuk digunakan begitu juga hasil yang diharapkan dcapai oleh siswa pun akan lebih maksimal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan kk rini bahwasannya yang perlu diperhatikan saat menyusun rubrik penilaian maka di lihat dulu dari karakteriastik materi, karakteristik siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda mulai dari tingkatan tinggi, sedang maupun rendah, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang maka ketika menyusun kriteria/deskriptor skor merupakan hal yang sangat penting lainnya, deskriptor rubrik sebaiknya reliabel dan mengikuti kaidah SMART, specific, measureable, achieveable, realistic dan timely.

      Hapus
  4. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
    perhatikan kd materi dan karakteristiknya kemudian tujuan yang ingin dicapai setelah itu telaah indikator berpikir kreatif yang akan dijadikan indikator soalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan kk tri. Hal hal yg harus di perhatikan dalam membuat instrumen penilaian yaitu KD dan indikator kemudian melihat karateristik materinya. Dan juga melihat tujuan atau pencapaian proses pembelajaran siswa. Sehingga instrumen itu akan jelas tujuannya dan targetnya

      Hapus
    2. dan ingin menambahkan bahwa dalam menyusun rubrik penilaian kreativitas ini harus disesuaikan dengan indikator ketercapaian dan juga SMART

      Hapus
  5. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?

    penilaian maka kita lihat dulu karakteriastik materi, karakteristik siswa, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang.
    Setuju dengan pendapat saudari rini di atas yg mengatakan bisa Melihat dari aspek substansi spesific, measurable, acivable, realistic dan juga timeable.

    BalasHapus
  6. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?

    menurut saya sesuaikan indikator yang akan kita nilai, karakteristik materi yang akan kita nilai, sesuai dengan indikator lagi, kemudian sesuaikan lagi dengan tujuan pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
      Saya sependapat dengan kak melda, memperhatikan KD yg dijabarkan dlam bentuk indikator (karakteristik materi) di cocokkan dengan aspek dari yg ingin kita munculkan (aspek kreatifitas siswa) dan karakteristik siswa.

      Hapus
  7. Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah instrumen, menurut saya adalah indikator-indikator pencapaian yang harus di capai oleh peserta didik, namun harus tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi guru saat proses pembelajaran misalnya karakteristik materi, siswa, sarana serta prasarana dll. nah dalam penyusunan instrumen dan rubrik kreatifitas komponen indikator yang harus muncul dari siswa yaitu Kelancaran, Fleksibilitas, Keaslian atau Orisinalitas dan Elaborasi. Oleh karena itu dalam penyusunan rubrik ini dibutuhkan kepekaan dan kreatifitas guru dalam merancang proses pembelajaran agar seluruh kemampuan dari pencapaian indikator yang telah ditetapkan kepada siswa dapat muncul.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI 4

PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARANKIMIA Pembelajaran kimia sebagai bagian dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peranan penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia. Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diterima siswa di SMA. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu pembelajaran kimia dituntut untuk mempelajari ini dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Ilmu kimia merupakan produk temuan saintis dan proses. Kurikulum 2013 yang diterapkan pada pendidikan menghendaki adanya pendekatan ilmiah didalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah yang dimaksud disini adalah pendekatan saintifik yaitu pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
MATERI 1 : DESIGNING AUTHENTIC ASSESSMENT IN CHEMISTRY EDUCATION Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Dalam Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Berdasarkan Permendikbud tersebut dijelaskan, bahwa penilaian terdiri atas: tes tulis, tes lisan, praktek dan kinerja (unjuk kerja/ performance), ob

MATERI 6

KEMAMPUANARGUMENTASI SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA Argumentasi Menurut Matuk (2015) kata argumen seringkali merujuk kepada proses interaksi. Istilah argumen pada kehidupan sehari-hari disebut dengan berdebat. Menurut Duschl dan Osborne, argumen adalah penjelasan tentang penalaran suatu solusi yang terkait dengan substansi dari klaim, data, bukti, dan dukungan yang memberi kontribusi dalam isi argumen, sedangkan argumentasi adalah terkait dengan proses untuk mendapatkan dan menyusun komponen-komponen tersebut.Argumentasi melatih siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya. Menurut Ade Cyntia, dkk (2016) argumentasi memainkan peran penting dalam mengembangkan pola berpikir kritis dan menambah pemahaman yang mendalam terhadap suatu gagasan maupun ide. Menurut Ichsan, dkk (2016) argumentasi dipandang sebagai hal penting dalam proses belajar sains karena merupakan aktivitas inti yang sangat mendasar dimana para siswa dalam pembelajaran membutuhkan argumentasi untuk memperkuat