Pengertian Kreativitas
Adapun definisi menurut
Torrance (dalam Munandar, 2012, hlm. 27), “kreativitas adalah proses merasakan
dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya
lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya”. Tes berpikir kreatif Torrance
(Torrance Test Creative Thinking) adalah salah satu tes kreativitas yang
terbaik, paling mapan dan paling populer (Kaplan & Saccuzo, 2005, hlm.
300).
Tes Torrance secara
terpisah mengukur aspek berpikir kreatif seperti fluency (kelancaran),
flexibility (keluwesan), dan originality (kebaruan) (Palaniappan & Torrance
dalam Kaplan & Saccuzo, 2005, hlm. 300). Menurut Silver (1997, hlm. 76)
tiga komponen dari penilaian kreativitas berdasarkan TTCT adalah fluency, flexibility,
dan novelty. Munandar (2012, hlm. 68) menyatakan bahwa “kreativitas atau
berpikir kreatif secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang
tercermin dari kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam berpikir”.
1.
Fluency (Kelancaran)
Menurut Silver (1997,
hlm. 76) “fluency refers to the number of ideas generated in response to a
prompt”. Fluency mengacu pada banyaknya ide yang dihasilkan dalam menanggapi
dengan tepat. Individu yang lebih kreatif semestinya memiliki fluency
(kefasihan) yang lebih besar dari gagasannya dibandingkan rata-rata dan
pemikirannya lebih mudah mengalir. Selain itu semakin banyak gagasan yang
diberikan oleh seseorang dalam suatu waktu, semakin banyak kesempatan untuk
mendapatkan jawaban yang terbaik (Henry, 1958, hlm. 114-115). Berpikir lancar
artinya mampu menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan dan memiliki
arus pemikiran yang lancar (Munandar, 2012, hlm. 192). Dalam mengukur
kelancaran, siswa diminta untuk memikirkan banyak solusi yang berbeda untuk suatu
masalah. (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm. 300). Perilaku siswa pada aspek ini
dapat dilihat dari kemampuan siswa menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada
pertanyaan dan lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya (Munandar, 1992, hlm.
88).
2.
Flexibility (Keluwesan)
“Flexibility to apparent
shifts in approaches taken when generating responses to a prompt” (Silver,
1997, hlm. 76). Flexibility adalah perubahan cara atau pendekatan yang diambil
saat memberikan tanggapan dengan tepat. Menurut Henry (1958, hlm. 115) individu
yang kreatif harus bisa beradaptasi, tidak tetap pada jalannya dan dapat
mengambil alternatif solusi pemecahan suatu masalah. Berpikir luwes (fleksibel)
artinya mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam, mampu mengubah cara
atau pendekatan dan memiliki arah pemikiran yang berbeda-beda (Munandar, 2012,
hlm. 192). Keluwesan diukur dalam hal kemampuan individu dalam mencoba
pendekatan baru untuk memecahkan suatu masalah (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm.
300). Perilaku siswa pada aspek flexibility saat diberikan suatu masalah adalah
ketika siswa memikirkan macam-macam cara yang berbeda untuk menyelesaikannya
(Munandar, 1992, hlm. 89).
3.
Originality (Kebaruan)
Adapun unsur yang paling
pokok dalam kreativitas pada pemikiran banyak orang adalah originality
(kebaruan). Ada tiga perbedaan pendekatan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan penting ini. Pendekatan pertama adalah dalam halmenghasilkan ide yang
tidak umum. Pendekatan kedua dalam hal menghasilkan jawaban yang cakap.
Pendekatan ketiga adalah dalam hal kemampuan untuk membuat sedikit asosiasi
(Henry, 1958, hlm. 115-116). “Novelty to the originality of the ideas generated
in response to a prompt” (Silver, 1997, hlm. 76). Kebaruan adalah keaslian
ide-ide yang dihasilkan dalam menanggapi ide dengan tepat. Berpikir orisinal
berarti memberikan jawaban yang tidak lazim, lain dari yang lain, dan jawaban
jarang diberikan oleh kebanyakan orang (Munandar, 2012, hlm. 192). Aspek
kebaruan diukur dengan mengevaluasi solusi yang tidak biasa atau solusi baru yang
diberikan oleh siswa (Kaplan dan Saccuzo, 2005, hlm. 300). Perilaku siswa dalam
aspek originality terlihat saat siswa mampu memikirkan masalah-masalah atau
hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain (Munandar, 1992, hlm.
89).
Aspek kreativitas
Aspek kreativitas
Pada model struktur intelek dari Guilford, melalui kategori berpikir divergen,
aspek-aspek kreativitas seperti, kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan
elaborasi. Penjelasan dari keempat aspek kreativitas tersebut
sebagai berikut:
1) Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan/jawaban yang relevan serta memiliki arus pemikiran lancar.
2) Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan
yang seragam dan mampu mengubah cara atau pendekatan dengan hal yang lain serta
memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
3) Elaborasi (elaboration), yaitu mengembangkan, menambah, memperkaya suatu
gagasan dan memperinci detail-detail dari suatu gagasan sehingga menjadi luas.
4) Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban yang tidak
lazim, yang lain dari yang lain, dan jarang diberikan kebanyakan orang
Berdasarkan penjelasan
yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah bagian
dari kreativitas yang merupakan kemampuan pengajuan ide atau gagasan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Ada tiga aspek berpikir kreatif didasarkan
pada Tes Berpikir Kreatif Torrance yaitu fluency, flexibility, dan originality.
Aspek fluency menuntut banyaknya jawaban yang dihasilkan. Aspek flexibility
menuntut seseorang untuk menghasilkan gagasan yang bervariasi sehingga tidak
ada kekakuan dalam berpikir. Sementara pada aspek originality, seseorang
dituntut untuk memberikan jawaban yang berbeda dari yang lain.
Dimensi Kreativitas
Empat
dimensi dalam kreativitas antara lain person, process, press, dan product. Pada
dimensi person, kreativitas dikembangkan
dari bakat” (Yani, 2014, hlm. 82). “Kreativitas adalah kecerdasan yang
berkembang dalam diri individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan dan tindakan
dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan suatu masalah”
(Sudarma, 2013, hlm. 21). Munculnya tindakan kreatif seseorang adalah dari
keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Munandar,
2012, hlm. 20).
Dalam dimensi process, kreativitas adalah proses berpikir
sehingga memunculkan ide-ide yang unik atau kreatif. Sebagai suatu proses, ada
empat tahap dalam proses kreatif menurut Wallas yaitu:
1. Persiapan
yaitu individu melakukan percobaan-percobaan dan melakuan proses berpikir untuk
mencari kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
2. Inkubasi
yaitu tahap pematangan dan atau pemahaman terhadap masalah yang dihadapi.
Proses inkubasi dapat berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun
tetapi bisa juga hanya sebentar saja.
3. Iluminasi
yaitu munculnya gagasan kreatif dan inspirasi untuk memecahkan masalah. Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati proses iluminasi ketika ada cetusan
spontan, “ya sekarang, aku tahu!”
4. Verifikasi
yaitu penyesuaian gagasan baru (hasil iluminasi) dengan realita kehidupannya
(Yani, 2014, hlm. 82-83)
Kreativitas dalam dimensi
press (dorongan) merupakan kreativitas yang
muncul dari faktor internal dan eksternal. Dorongan berupa keinginan atau hasrat
seseorang untuk mencipta adalah kreativitas yang muncul dari faktor internal,
sedangkan dorongan dari lingungan sosialnya adalah kreativitas yang muncul dari
faktor eksternal (Yani, 2014, hlm. 83).
Dalam dimensi product, menurut Haefele (1962) (dalam Munandar,
2012, hlm. 21) “kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
baru yang mempunyai makna sosial”. Dari definisi ini menunjukkan bahwa produk
tidak harus baru, tetapi dapat dilihat dari kombinasinya. Kreativitas dinilai
dari produk yang dihasilkan oleh seseorang baik yang bersifat produk baru
(original) maupun hasil dari elaborasi dan penggabungan yang inovatif (Yani,
2014, hlm. 83).
Pola Perkembangan Kreativitas
Davis melihat tiga
penggunaan utama tes kreativitas, yaitu “untuk mengidentifikasi siswa berbakat
kreatif untuk program anak berbakat, untuk tujuan penelitian, dan untuk tujuan
konseling”.
1. Identifikasi
Anak Berbakat Kreatif Tes kreativitas paling sering digunakan untuk
mengidentifikasi siswa berbakat kreatif untuk program anak berbakat.
2. Penelitian
Penelitian dapat membantu dalam memahami konsep kreativitas, orang-orang
kreatif, dan membantu dalam memahami perkembangan kreativitas.
3. Konseling
Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orang tua, dan siswa sendiri
untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam. Hal ini
memungkinkan bagi guru untuk dapat merancang kegiatan yang menantang bagi siswa
kreatif (Munandar, 2012, hlm. 57-58).
Karakteristik Tingkat Kemapuan Berpikir Kreatif
Karakteristik dari
tingkat kemampuan berpikir kreatif ditunjukkan pada Tabel dibawah. Tabel tersebut
berisi perbedaan kemunculan aspek berpikir kreatif pada tiap tingkatan.
Tabel karakteristik tingkat kemampuan berpikir kreatif
Tingkatan Kemampuan
|
Karakteristik
|
Tingkat 4 (Sangat Kreatif)
|
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu
solusi dan dapat mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya. Salah satu
solusi memenuhi aspek originality (kebaruan).
Beberapa masalah yang dibangun memenuhi aspek originality, flexibility, dan fluency.
|
Tingkat 3 (Kreatif)
|
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu
solusi, tetapi tidak bisa mengembangkan cara lain untuk menyelesaikannya.
Satu solusi memenuhi aspek originality.
Pada tingkat ini juga siswa dapat mengembangkan cara lain untuk memecahkan
permasalahan (flexibility), namun
tidak memiliki cara yang berbeda dari yang lain (originality)
|
Tingkat 2 (Cukup Kreatif)
|
Siswa dapat memecahkan permasalahan dengan satu solusi yang
sifatnya berbeda dari yang lain (originality) namun tidak memenuhi
aspek fluency dan flexibility
atau siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengembangkan
solusinya (flexibility) namun bukan
hal yang baru dan bukan pula jawaban lancar.
|
Tingkat 1
(Kurang Kreatif)
|
Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan
lebih dari satu solusi (fluency)
tetapi tidak dapat mengembangkan solusinya dan tidak memenuhi aspek kebaruan.
|
Tingkat 0
(Tidak Kreatif)
|
Siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan
dengan lebih dari satu solusi dan tidak dapat mengembangkan cara lain untuk
menyelesaikannya. Dia juga tidak bisa menimbulkan solusi baru.
|
Proses
Berpikir Kreatif
Siswono & Kurniawati dalam Iswanti
(2016:633) menyatakan bahwa berpikir merupakan proses yang dinamis yang dapat
dilukiskan menurut proses atau
jalannya. Rusyna (2014:118) menjelaskan
bahwa teori proses kreatif terdiri dari empat tahap yaitu: (1) kejenuhan (saturation), (2) inkubasi (incubation), (3) inspirasi (inspiration), dan (4) verifikasi (verification).
Gambar Tahapan dalam proses kreatif
Menurut De Porter dan Mike Hernacki
dalam Uno (2014:164) ada lima proses kreatif yang diungkapkannya, yaitu:
1. Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan.
2. Inkubasi, mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3. Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4. Verifikasi, memastikan bahwa solusi itu benar-benar memecahkan masalah.
5. Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi
tersebut.
Tabel Unsur-unsur berpikir kreatif
Pengertian
|
Perilaku Peserta Didik
|
Berpikir Lancar
·Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian atau jawaban
· Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban
|
·
Mengajukan banyak
pertanyaan
· Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan
· Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah
· Lancar dalam menggunakan gagasan-gagasannya
· Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari pada peserta
didik lain
· Dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau
situasi
|
Berpikir Luwes
· Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi
· Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda
· Mancari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda
· Mampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran
|
· Memberikan aneka ragam penggunaan yang tak lazim terhadap suatu objek
· Memberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau
masalah
· Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda
· Memberikan pertimbangan atau mendiskusikan sesuatu selalu memiliki
posisi yang berbeda atau bertentangan dengan mayoritas kelompok
· Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang
berbeda-beda untuk menyelesaikannya
· Menggolongkan hal-hal yang menurut pembagian atau kategori yang
berbeda-beda
· Mampu mengubah arah berpikir secara spontan
|
Berpikir Orisinal
· Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
·Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri
·Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian
atau unsur-unsur
|
· Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang
lain
·Mempertanyakan cara-cara lama dan berusaha memikirkan cara-cara baru
· Memilih a-simetri dalam membuat gambar atau desain
· Mencari pendekatan baru dari stereotype
· Setelah mendengar atau membaca gagasan, bekerja untuk mendapatkaan
penyelesaian yang baru
|
Mursidik (2015:27)
Munandar (2012:192) berpendapat untuk
mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya penilaian terhadap
kemampuan berpikir kreatif. Di bawah
ini merupakan penilaian dan perilaku peserta didik yang diharapkan.
Tabel
Indikator berpikir kreatif
Indikator
|
Perilaku
|
1.
Berpikir lancar (Fluency)
|
a.
Menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan
b.
Arus
pemikiran lancer
|
2. Berpikir luwes (flexibility)
|
a.
Menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam
b.
Mampu mengubah
cara atau pendekatan
c.
Arah
pemikiran yang berbeda
|
3. Berpikir orisinil (Originality)
|
a.
Meberikan
jawaban yang tidak lazim
b.
Memberkan
jawaban yang lain dari pada yang lain
c. Memberikan
jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
|
4. Berpikir terperinci (elaboration)
|
a.
Mengembangkan,
menambah, memperkaya suatu gagasan
b.
Memperinci
detail-detail
c.
Memperluas
suatu gagasan
|
Kisi-kisi
format lembar observasi
No
Kegiatan
Siswa
Aspek
Berpikir Kreatif
1
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dengan baterai isi ulang
Fluency
2
Mengemukakan
pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
Fluency
3
Menjawab
pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
Flexibility
4
Memberikan
jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3
dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
Flexibility
5
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel volta
dalam kehidupan
Originality
6
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan tembaga murni
dengan proses pemurnian
Fluency
7
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak
dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
Fluency
8
Memberikan jawaban mengenai hubungan antara pemurnian tembaga, pelapisan
perak pada tembaga, dan sel elektrolisis
Flexibility
9
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan padatan I2 dengan cara
elektrolisis, jika disediakan zat elektrolit berupa KI serta elektroda C pada
katoda dan anoda
Flexibility
10
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
Originality
11
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan
sel volta dan sel elektrolisis
Fluency
12
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
Flexibility
13
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara yang telah
disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan oli, dan galvanisasi)
Fluency
14
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku
Originality
15
Siswa menjawab pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam volta dan
E0 standar terhadap perkaratan
Fluency
No
Kegiatan
Siswa
Aspek
Berpikir Kreatif
1
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dengan baterai isi ulang
Fluency
2
Mengemukakan
pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
Fluency
3
Menjawab
pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
Flexibility
4
Memberikan
jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3
dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
Flexibility
5
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel volta
dalam kehidupan
Originality
6
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan tembaga murni
dengan proses pemurnian
Fluency
7
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak
dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
Fluency
8
Memberikan jawaban mengenai hubungan antara pemurnian tembaga, pelapisan
perak pada tembaga, dan sel elektrolisis
Flexibility
9
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan padatan I2 dengan cara
elektrolisis, jika disediakan zat elektrolit berupa KI serta elektroda C pada
katoda dan anoda
Flexibility
10
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
Originality
11
Mengemukakan pendapat mengenai perbedaan
sel volta dan sel elektrolisis
Fluency
12
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
Flexibility
13
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara yang telah
disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan oli, dan galvanisasi)
Fluency
14
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku
Originality
15
Siswa menjawab pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam volta dan
E0 standar terhadap perkaratan
Fluency
LEMBAR
OBSERVASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Nama Siswa :
Petunjuk Penilaian : 1. Berilah tanda ceklis pada skor angka sesuai pengamatan Anda
Petunjuk Penilaian : 1. Berilah tanda ceklis pada skor angka sesuai pengamatan Anda
2. Untuk menentukan skor kegiatan siswa, dapat
dilihat pada rubrik keterlaksanaan kemampuan berpikir kreatif
No
|
Kegiatan Siswa
|
Aspek Berpikir Kreatif
|
Skor
|
||||
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
|||
1
|
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dengan baterai
isi ulang
|
Fluency
|
|||||
2
|
Mengemukakan pendapat mengenai cara kerja aki
sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
|
Fluency
|
|||||
3
|
Menjawab
pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan
baterai
|
Flexibility
|
|||||
4
|
Memberikan
jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3
dan elektroda Mg dalam
Mg(NO3)2
|
Flexibility
|
|||||
5
|
Mengemukakan
pendapat mengenai contoh sel volta dalam
kehidupan
|
Originality
|
|||||
6
|
Mengemukakan pendapat mengenai cara untuk
mendapatkan tembaga murni dengan proses Pemurnian
|
Fluency
|
|||||
7
|
Mengemukakan
pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dengan proses
penyepuhan
|
Fluency
|
|||||
8
|
Memberikan jawaban mengenai hubungan antara
pemurnian
tembaga,
pelapisan perak pada tembaga, dan sel elektrolisis
|
Flexibility
|
|||||
9
|
Menemukan cara untuk mendapatkan larutan KOH dan
padatan I2 dengan cara elektrolisis, jika disediakan zat
elektrolit berupa KI serta elektroda C pada katoda dan anoda
|
Flexibility
|
|||||
10
|
Mengemukakan pendapat mengenai contoh sel
elektrolisis dalam kehidupan
|
Originality
|
|||||
11
|
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan sel volta
dan sel elektrolisis
|
Fluency
|
|||||
12
|
Siswa memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
|
Flexibility
|
|||||
13
|
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi
(selain cara yang telah disebutkan dalam video: pengecatan, melumuri dengan
oli, dan
galvanisasi)
|
Fluency
|
|||||
14
|
Siswa mengajukan pendapat mengenai cara
mengatasi perkaratan pada paku
|
Originality
|
|||||
15
|
Siswa menjawab
pertanyaan mengenai pengaruh posisi logam dalam volta dan E0
standar terhadap perkaratan
|
Fluency
|
Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi :
.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………
Nama Observer :……………………
Jambi, Maret 2019
Observer
(………………………)
NIM
Rubrik penilaian lembar observasi
No
|
Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa
|
Sub Definisi Aspek Kemampuan
Berpikir Kreatif
|
Kegiatan
Siswa
|
Skor
|
1
|
Fluency
|
Dalam waktu
yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang
banyak
|
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan baterai sekali pakai dan baterai isi ulang
|
4 : menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai
isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-
jika arus listrik yang terdapat pada
baterai sekali pakai habis maka baterai tidak bisa digunakan kembali sementara baterai isi ulang dapat
digunakan kembali dengan menchargernya
-
reaksi yang terjadi pada baterai isi
ulang adalah reaksi reversible sementara
reaksi yang terjadi pada baterai
sekali pakai adalah reaksi irreversible
-
baterai sekali pakai disebut sel
primer sementara baterai yang dapat diisi ulang
disebut sel sekunder
-
pada baterai isi ulang, elektron
bergerak dari anoda ke katoda saat digunakan dan kembali ke anoda saat proses charging.
Sementara
pada baterai sekali pakai, elektron bergerak dari anoda dan berhenti di
katoda
- baterai isi ulang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang sementara
baterai sekali pakai digunakan dalam jangka waktu pendek
3: menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai
isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak
tepat atau menjawab lebih dari satu poin dalam
waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu perbedaan baterai sekali pakai dan baterai
isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat
atau menjawab satu perbedaan baterai sekali pakai dan
baterai isi ulang dalam kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu perbedaan baterai sekali pakai dan
baterai isi ulang dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
2
|
Fluency
|
Dalam waktu
yang singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang
banyak
|
Mengemukakan
pendapat mengenai cara kerja aki sehingga dapat menggerakkan mesin pada mobil
|
4 : menjawab lebih dari satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu
kurang dari 5 menit dengan tepat
- Di
dalam aki terdapat larutan kimia (H2SO4)
yang dapat menggerakkan mesin mobil,
- Terdapat
lempeng Pb sebagai anoda dan lempeng
Pb yang dilapisis PbO sebagai katoda
- Anoda
Pb melepaskan elektron ke katoda Pb yang dilapisi PbO. Pergerakan elektron ini yang
menghasilkan arus listrik sehingga menyebabkan mobil bergerak
3 : menjawab lebih dari satu
gagasan tentang cara
kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak
tepat atau menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan tentang cara kerja
aki dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jaaban tepat atau
menjawab satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5 menit
dengan tepat
1: menjawab satu gagasan tentang cara kerja aki dalam waktu kurang dari 5
menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
3
|
Flexibility
|
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah
dari sudut
pandang yang berbeda
|
Menjawab
pertanyaan mengenai hubungan sel volta dengan baterai
|
4 : menjawab pertanyaan
dengan lengkap dan tepat
-
Dalam reaksi sel volta dan baterai,
elektron mengalir dari anoda ke katoda atau
-
Pada baterai anoda merupakan kutub negatif dan mengalami oksidasisedangkan katoda merupakan kutub
positif dan mengalami reduksi sama halnya seperti pada sel volta
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban
selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1
: jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
|
4
|
Flexibility
|
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda
|
Memberikan
jawaban mengenai cara menyalakan sebuah lampu dengan elektroda Ag dalam AgNO3
dan elektroda Mg dalam Mg(NO3)2
|
4 : dapat membuat reaksi sel volta dengan tepat dan lengkap dalam waktu
kurang dari 5 menit
A (-) : Mg Mg2+ + 2e- E0 = 2,37 K (+) :
2Ag+ + 2e- 2Ag E0 = 0,80 E0sel
= 3,17 V
Karena potensial sel bernilai positif, reaksi berlangsung spontan dan
menghasilkan arus sehingga lampu dapat menyala
3 : dapat membuat reaksi sel volta dengan tepat namun
kurang lengkap
2 : dapat membuktikan dengan reaksi spontanberdasarkan
deret volta (Mg|Mg2+|| Ag+|Ag) atau memposisikan Mg
sebagai anoda (oksidasi) dan Ag sebagai katoda (reduksi)
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak membuat
reaksi
|
5
|
Originality
|
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk
melihat hubungan- hubungan baru atau kombinasi baru antar bermacam-macam
unsur atau bagian
|
Mengemukakan
pendapat mengenai contoh sel volta dalam kehidupan
|
4 : mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa
tetapi sesuai dengan prinsip sel volta (contoh: mobil listrik atau sel surya)
3 : mengemukakan gagasan yang umum dengan tepat (jawaban dikemukakan oleh
banyak siswa) namun tidak terpaku pada buku teks
2 : mengemukakan jawaban tentang prinsip sel elektrolisis yang terpaku
pada buku teks (contoh: aki, baterai, sel merkuri oksida-Zn, dan bahan bakar fuel cell/sel bahan bakar)
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak mengemukakan gagasan
|
6
|
Fluency
|
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan gagasan
atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
|
Mengemukakan
pendapat mengenai cara untuk mendapatkan
tembaga murni dengan proses pemurnian
|
4 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan
tembaga murni dengan prosespemurnian kurang dari 5 menit dan jawaban tepat
-
Pemurnian tembaga dilakukan dengan menggunakan larutan CuSO4
-
Menempatkan Cu tidak murni sebagai anoda dan Cu murni sebagai katoda
-
Cu tidak murni ditempatkan pada kutub (+) dan Cu murni ditempatkan pada
kutub (-)
-
Ion Cu2+ dari larutan
bereaksi dengan elektron di katoda membentuk
Cu
3: menjawab lebih
dari satu gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian
dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan
tembaga murni dengan prosespemurnian dalam waktu kurang dari 5 menit namun
tidak ada jawaban yang tepat atau menjawab satu
gagasan untuk mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian dalam kurang
dari 5 menit dengan tepat
1
: menjawab satu gagasan untuk
mendapatkan tembaga murni dengan proses pemurnian dalam waktu kurang dari 5
menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak
menjawab
|
7
|
Fluency
|
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan
gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
|
Mengemukakan
pendapat mengenai cara untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang
berbahan dasar tembaga dengan proses penyepuhan
|
4 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis
perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit
dengan tepat
-
Pelapisan perak pada tembaga
menggunakan larutan AgNO3
-
Menempatkan Ag pada kutub (+) dan Cu pada kutub (-)
-
Menempatkan Ag sebagai anoda dan Cu sebagai katoda
-
Ion Ag+ dari larutan AgNO3 akan bereaksi dengan elektron dan
melapisi Cu pada katoda
3: menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak
dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit namun
salah satu jawaban tidak tepat atau
menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis
perak dari uang yang berbahan dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit
namun tidak ada jawaban yang tepat atau
menjawab
satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak dari uang yang berbahan
dasar tembaga dalam kurang dari 5 menit dengan tepat
1
: menjawab satu gagasan untuk mendapatkan uang berlapis perak
dari uang yang berbahan
dasar tembaga dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
8
|
Flexibility
|
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda
|
Mengemukakan
pendapat mengenai hubungan pemurnian tembaga, pelapisan perak oleh tembaga,
dan prinsip sel elektrolisis
|
4 : menjelaskan dengan lengkap dan tepat mengenai hubungan antara
pemurnian tembaga dan pelapisan logam dengan sel elektrolisis
-
Sama-sama membutuhkan sumber arus listrik atau
-
prinsip sama dengan sel elektrolisis
karena kutub positif bertindak sebagai anoda
dan kutub negatif bertindak sebagai katoda
-
ion positif dari larutan/zat elektrolit bereaksi di katoda
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
|
9
|
Flexibility
|
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda
|
Menemukan cara
untuk mendapatkan larutan KOH dan
padatan I2 dengan cara elektrolisis, jika disediakan zat
elektrolit berupa KI serta elektroda C pada katoda dan anoda
|
4 : menuliskan reaksi sel elektrolisis dalam waktu kurang dari 5 menit
dengan reaksi sebagai berikut:
KI(aq) K+ + I-
K (-) : 2H2O + 2e- 2OH-
+ H2 A (+): 2I- I2 + 2e-
Reaksi sel: 2KI + 2H2O
2K+ + 2OH- + H2
+ I2 atau
2KI + 2H2O 2KOH-+
H2 + I2
3 : dapat membuat reaksi sel elektrolisis dengan tepat
namun kurang lengkap
2 : dapat membuat reaksi yang lengkap namun kurang tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak membuat reaksi
|
10
|
Originality
|
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk
melihat hubungan- hubungan baru atau
kombinasi baru antar bermacam-macam unsur atau bagian
|
Mengemukakan
pendapat mengenai contoh sel elektrolisis dalam kehidupan
|
4 : mengemukakan gagasan yang jarang
dikemukakan oleh kebanyakan siswa tetapi masuk dalam konteks contoh sel
elektrolisis dalam kehidupan (contoh: elektrolisis air laut untuk
menghasilkan klorin dan NaOH, menghilangkan karat dengan proseselektrolisis)
3 : mengemukakan gagasan yang umum dengan tepat (jawaban dikemukakan oleh
banyak siswa) namun tidak terpaku pada buku teks (contoh: proses Hall
Heroult)
2 : mengemukakan jawaban tentang prinsip sel elektrolisis yang terpaku
pada buku teks
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak mengemukakan gagasan
|
11
|
Fluency
|
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan
gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
|
Mengemukakan
pendapat mengenai perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
|
4 : menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
-
pada sel volta terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik
sementara pada sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia
-
pada sel volta anoda merupakan kutub negatif dan katoda merupakan kutub
positif sementara pada sel elektrolisis anoda merupakan kutub positif dan katoda
merupakan kutub negatif
-
reaksi pada sel volta merupakan reaksi spontan sementara reaksi pada sel
elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan
-
pada sel volta terdapat jembatan garam sementara pada tidak terdapat sel
elektrolisis
3: menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat atau
menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
2 : menjawab lebih dari satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau menjawab
satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis
dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu perbedaan sel volta dan sel elektrolisis dalam waktu
kurang dari 5 menit namun jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
12
|
Flexibility
|
Kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pernyataan yang bervariasi. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda
|
Siswa
memberikan jawaban proses galvanisasi dalam pencegahan karat
|
4 : menjawab pertanyaan dengan lengkap dan tepat
- Pada
proses galvanisasi, logam yang lebih mudah teroksidasi misalnya Zn menjadi
anoda dan Fe menjadi katoda sehingga
Zn yang akan mengalami perkaratan
3 : menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
2 : memberikan jawaban
selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
1 : jawaban tidak tepat
0 : tidak memberikan jawaban
|
13
|
Fluency
|
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan
gagasan
atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
|
Siswa menjawab cara lain untuk mencegah korosi (selain cara
yang telah
disebutkan
dalam video: pengecatan, melumuri dengan
oli, dan galvanisasi)
|
4 : menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah
korosi dalam waktu kurang dari 5 menit dan jawaban tepat
- Pelapisan dengan timah melalui proses elektrolisis
-
Pelapisan dengan kromium melalui proses elektrolisis
-
Pengorbanan anoda
-
Mengubah kondisi lingkungan
3: menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah
korosi dalam waktu kurang dari 5 menit namun salah satu jawaban tidak tepat
atau
menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
2 : menjawab lebih dari satu cara lain untuk mencegah korosi dalam waktu
kurang dari 5 menit namun tidak ada jawaban yang tepat atau
menjawab
satu cara untuk mencegah korosi dalam waktu kurang dari 5 menit dengan tepat
1 : menjawab satu cara untuk mencegah korosi
dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban
tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
14
|
Originality
|
Memberikan gagasan yang langka, kemampuan untuk
melihat hubungan- hubungan baru atau kombinasi baru antar bermacam-macam
unsur atau bagian
|
Siswa mengajukan pendapat
mengenai cara mengatasi perkaratan pada paku yang ditunjukkan oleh guru
|
4 : menemukan cara baru untuk menghilangkan karat
-
menghilangkan karat dengan cara elektrolisis
-
menghilangkan karat dengan
mencampurkan lemon dengan soda kue dan
mengoleskan pada paku
3 : menemukan cara untuk menghilangkan karat dengan proses
-
merendam paku dalam larutan cuka
-
merendam paku dalam larutan bersoda
2 : menemukan cara untuk menghilangkan
karat dengan
-
menggunakan cairan penghilang karat
-
menggunakan amplas/sikat untuk menghilangkan karat
-
mengecat kembali paku
1 : jawaban yang diberikan tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
15
|
Fluency
|
Dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan
gagasan atau ide tertentu dalam jumlah yang banyak
|
Siswa menjawab pertanyaan
mengenai pengaruh posisi logam dalam deret volta dan E0 standar
terhadap perkaratan
|
4 : menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh posisi
logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit
dan jawaban benar
-
dalam deret volta logam yang terletak
sebelah kiri memiliki potensial reduksi lebih kecil dari logam di sebelah kanan sehingga logam sebelah kiri lebih
mudah mengalami karat (E0Zn = -0,76 lebih kecil dari E0Fe
= -0,44)
-
potensi reduksi yang lebih kecil pada
logam sebelah kiri membuat logam lebih mudah teroksidasi sehingga logam mudah berkarat
-
dalam deret volta dari kiri ke kanan
kereaktifan logam terhadap asam semakin kecil sehingga logam sebelah kanan
lebih sulit mengalami perkaratan
3: menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh
posisi logam dalam deret volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5
menit namun salah satu jawaban tidak tepat
atau menjawab lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5
menit namun jawaban tidak lengkap
2 : menjawab lebih dari satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret
volta terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit namun tidak tepat
1 : menjawab hanya satu gagasan pengaruh posisi logam dalam deret volta
terhadap perkaratan dalam waktu kurang dari 5 menit dan jawaban tidak tepat
0 : tidak menjawab
|
Jambi, Maret 2019
Validator
( )
Aspek
Berpikir Kreatif
|
||
Fluency
|
Flexibility
|
Originality
|
Skor
4: jika mampu memberikan lebih dari satu jawaban yang lengkap dan tepat
(jawaban benar bisa terdapat pula pada poin flexibility dan originality)
Skor 3 : jika mampu memberikan
jawaban lebih dari satu poin, namun salah satu jawaban tidak tepat atau menjawab
lebih dari satu poin dalam waktu kurang dari 5 menit namun jawaban tidak
lengkap
Skor
2 : jika mampu memberikan jawaban lebih dari satu, namun tidak ada jawaban
yang tepat atau memberikan satu jawaban yang tepat
Skor
1 : jika mampu memberikan satu jawaban dan tidak tepat
Skor 0 : jika tidak
memberikan jawaban
|
Skor
4 : jika mampu menjawab dengan lengkap dan tepat
Skor
3 : jika mampu menjawab dengan tepat namun tidak lengkap
Skor
2 : memberikan jawaban selain yang terdapat pada poin dan jawaban tepat
(termasuk pada poin fluency atau originality)
Skor
1 : jawaban tidak tepat
Skor
0 : jika tidak memberikan jawaban
|
Skor 4 : mengemukakan gagasan yang
jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa tetapi masuk dalam konteks soal
dengan lengkap
Skor 3 :
mengemukakan gagasan yang jarang dikemukakan oleh kebanyakan siswa dengan
tepat namun tidak lengkap
Skor 2 : mengemukakan jawaban sesuai
dengan konteks soal yang terpaku pada buku teks / memberikan jawaban yang ada
pada kolom fluency atau flexibility
Skor
1 : jawaban tidak tepat
Skor 0 : tidak
mengemukakan gagasan
|
PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF
Jawaban Instrumen Soal
No
|
Fluency
|
Flexibility
|
Originality
|
1
|
- Reaksi
kimia yang terjadi pada baterai jam dinding adalah reaksi irreversible. Sementara reaksi pada
baterai isi ulang adalah reversible (IR)
- Baterai
sekali pakai merupakan baterai
primer sementara baterai isi ulang merupakan baterai sekunder (PS)
|
- Pada
baterai isi ulang, dalam proses charging,
ion dari katoda berpindah ke anoda, sementara selama proses pemakaian ion dari anoda kembali lagi ke katoda
sementara pada baterai sekali pakai, reaksi kimia yang terjadi di dalam
baterai menghasilkan ion positif yang mengalir dari anoda ke katoda (IK)
- Prinsip
kerja baterai isi ulang adalah mengubah energi listrik menjadi energi kimia
saat proses pengisian ulang, dan mengubah energi kimia menjadi energi listrik
saat dipakai sementara pada baterai
sekali pakai prinsipnya hanya mengubah energi kimia menjadi energi listrik (EL)
- Pada saat jam
dinding mati, tidak ada reaksi kimia
lagi yang terjadi dalam baterai sementara
jika
|
- Komponen penyusun baterai sekali pakai tidak dapat
difungsikan lagi ketika sudah habis terpakai sementara komponen dalam baterai
isi ulang dapat difungsikan lagi dengan cara diisi ulang (charge) (KB)
|
baterai handphone mati, baterai tersebut dapat
menerima arus
listrik sehingga reaksi kimia dapat terjadi lagi (AL)
|
|||
2
|
- Terdapat
kandungan logam lain yang menjadi penyebab iritasi pada kulit (LI)
- Emas
imitasi mengandung nikel yang menjadi
zat alergen (AN)
|
- Dalam
deret volta emas terletak di posisi paling kanan (sulit teroksidasi). Jika
telah tercampur dengan logam lain yang posisinya di sebelah kiri emas/E0 standarnya
rendah, maka emas tidak dapat mempertahankan sifatnya yang sulit teroksidasi
(ER)
- Nikel
dalam emas imitasi menyebabkan peradangan atau iritasi ketika kontak langsung
dengan kulit (NK)
|
- Kulit
sensitif terhadap zat yang terkandung dalam emas imitasi (KS)
- Keringat
yang dihasilkan oleh tubuhn dapat berinteraksi dengan logam dalam emas imitasi sehingga menyebabkan
iritasi (KG)
|
3
|
- Merendam
cincin dengan air dan sedikit deterjen lalu digosok menggunakan sikat lembut (CD)
- Menggosok
cincin dengan kain yang sudah dibasahi dengan air sabun (CS)
- Membersihkan
cincin dengan
menggunakan pasta gigi yang dicampur
|
- Dilakukan
proses penyepuhan yang prinsipnya sama dengan elektrolisis. Cincin emas yang
ingin disepuh menjadi katoda dan emas murni menjadi anoda (PE)
|
- Merendam
cincin di dalam larutan ammonia
(jangan terlalu lama).
Kemudian
dibilas dengan air yang mengalir (RA)
|
air lalu digosok dengan sikat lembut (CP)
|
|||
4
|
- Untuk
mendapatkan tembaga murni dilakukan proses pemurnian dengan cara elektrolisis (TP)
- Tembaga kotor
dijadikan sebagai anoda,
sedangkan katoda
adalah tembaga murni (TE)
|
-
Dilakukan proses ekstraksi dari
bijih tembaga (ET)
-
Pirometalurgi atau proses
pemurnian dengan cara pemanasan (PP)
|
- Hidrometalurgi
merupakan proses pengolahan logam menggunakan pelarut cair sebagai pengekstraknya (PC)
|
5
|
-
Paku seng dan uang logam tembaga
masing-masing di tusukkan ke dalam jeruk
nipis dan dihubungkan dengan kabel yang terhubung dengan lampu (PT)
-
Zn menjadi kutub (-) dan Cu menjadi kutub (+) (KE)
-
Eosel = Eokatoda – Eoanoda
= 0,34 – (-0,76) = 1,10 V
(RE)
|
-
Paku yang terbuat dari seng
menjadi anoda dan uang logam
tembaga berperan sebagai katoda (KA)
-
Potensial sel yang dihasilkan
bernilai positif sehingga menghasilkan arus listrik dan membuat lampu menyala (PN)
|
-
Elektroda Zn melepas elektron dan
elektroda Cu menangkap elektron (EJ)
-
Melihat potensial sel menggunakan
multitester. Sehingga lampu yang digunakan dapat disesuaikan dengan voltase
yang dihasilkan dari multitester (PM)
|
6
|
-
Bahan bakar pada umumnya
menggunakan reaksi pembakaran (RP)
-
Senyawa yang dihasilkan dari proses
|
- Hasil dari reaksi fuel
cell adalah energi listrik,
panas dan air.
Sehingga tidak menghasilkan polusi udara (HF)
|
- Bahan bakar fuel
cell tidak
menghasilkan
polusi karena tidak terjadi proses pembakaran dalam
|
pembakaran
adalah senyawa kimia yang menyebabkan polusi udara seperti gas CO2
dan CO (SP)
- Fuel cell mengandung senyawa kimia O2 dan H2
yang ramah lingkungan
(KF)
|
- Terdapat reaksi di anoda dan katoda pada fuel cell.
Reaksi yang terjadi pada fuel cell adalah
sebagai berikut:
A : 2H2 à 4H+ +
4e¯
K : O2 + 4H+
+ 4e¯ à 2H2O (RF)
|
reaksinya (NP)
|
|
7
|
- Dapat menggunakan
cat logam (CL)
- Kunci
dapat dilapisi logam lain dengan cara
electroplating (penyepuhan) (KP)
|
- Dapat menggunakan logam Cu sebagai anoda dan
larutan CuSO4 sebagai zat elektrolit. Kunci yang akan dilapisi
berperan sebagai katoda. Maka reaksi yang terjadi:
2
CuSO4 à Cu2+ +
SO4 ¯
K : Cu2+ + 2e¯ à Cu A:
Cu à Cu2+
+ 2e¯
Terbentuk lapisan Cu pada
katoda (kunci)
(PK)
|
- Mendupikasi kunci (DK)
|
8
|
-
Elektrolisis larutan NaCl, KCl,
MgCl2 (EG)
-
Elektrolisis lelehan NaCl (EL)
Contoh reaksi
|
- Dibuat
dengan cara reaksi redoks (RR) Contoh reaksi:
2KMnO4 + 16HCl à 2KCl + 2MnCl2
+ 8H2O +
5Cl2
|
- Mengalirkan
arus listrik melalui larutan natrium
klorida dalam air (MA)
|
NaCl(aq) à Na+ + Cl¯
K : 2H2O + 2e¯ à 2OH¯ + H2
A : 2Cl¯ à Cl2 +
2e¯
Reaksi sel: 2NaCl(aq) + 2H2O +
Cl¯ à
2NaOH + H2 + Cl2
|
Atau reaksi redoks lain yang menghasilkan Cl2
|
||
9
|
- Emas tidak reaktif (TR)
- Dalam
deret volta besi berada di sebelah kiri emas. Sehingga jika dibandingkan
dengan emas, besi akan lebih mudah
mengalami korosi (BO)
|
- Nilai
potensial reduksi emas lebih besar dari Fe
(ES)
- Karena
letaknya berada di posisi paling kanan dalam deret volta, mengakibatkan emas memiliki
sifat sulit teroksidasi
(DV)
|
- Unsur
emas jarang berikatan dengan oksigen
membentuk karat (IO)
- Elektron
pada besi sangat mudah melepaskan
diri, hal ini yang
menyebabkan karat cepat
terjadi (EB)
|
10
|
-
Pisau terbuat dari besi (BE)
-
Berinteraksi dengan oksigen (PO)
-
Berinteraksi dengan air (PA)
-
Pisau terbuat dari baja (BJ)
-
Setelah digunakan, pisau tidak langsung dibersihkan. Sehingga zat
pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reduksi tambahan dan lebih
banyak logam yang
terkorosi (TB)
|
- Adanya
interaksi dengan zat asam (misalnya sering digunakan untuk memotong buah yang
memiliki kadar asam tinggi). pH <7 menyebabkan
karat pada pisau tersebut (ZA)
- Memotong
bahan makanan yang mengandung getah (GM)
|
-
Pisau tersimpan di dekat washtafle yang sering mengalirkan air
(PW)
-
Pisau jarang diasah (JA)
-
Suhu udara di dapur lembab sehingga menyebabkan pisau berkarat (UL)
|
- Dibiarkan tersimpan dalam keadaan
basah (BS)
|
|||
11
|
-
Logam besi terlindungi oleh seng
dengan cara perlindungan katodik (KZ)
-
Logam seng lebih elektronegatif
atau lebih reaktif dari pada besi dalam deret
volta (RE)
-
Logam besi tidak bereaksi sehingga tidak mengalami korosi (BT)
|
- Logam
seng yang melapisi besi menjadi anoda untuk besi sementara besi menjadi
katoda. Anoda mengalami oksidasi
sehingga seng tersebut yang akan mengalami perkaratan dan besi akan
terlindungi (PL)
- Potensi
reduksi seng adalah -0,76, lebih negative
dari pada potensi reduksi besi sebesar -0,44
menyebabkan besi
terlindungi (PR)
|
- Seng akan
bereaksi dengan oksigen dalam lingkungan yang mengandung CO2.
Hasil reaksi tersebut (seng karbonat) berfungsi melindungi seng itu sendiri dari korosi sehingga proses
perkaratan pun menjad terhambat (FH)
|
12
|
- Merendam
paku berkarat dalam minuman bersoda (RS)
- Menggosok paku
dengan amplas (GA)
- Mengoleskan
jeruk lemon pada paku (OL)
|
- Melakukan proses elektrolisis dengan menggunakan soda kue
sebagai larutan elektrolit, besi berkarat dijadikan sebagai katoda dan timah
dijadikan sebagai anoda (EP)
|
-
Menusukkan paku pada kentang selama semalaman (TK)
-
Cara menghilangkan karat dapat
menggunakan sari lemon yang dicampur dengan baking soda. Campuran tersebut
dapat dioleskan
pada bagian yang berkarat
(SL)
|
13
|
- Melapisi engsel
dengan cat (CE)
- Diberi oli pada
permukaan engsel
|
- Pelapisan besi/engsel dengan tembaga karena
potensi reduksi dari tembaga lebih positif
dari
|
- Menjaga engsel agar tetap bersih,
karena benda dapat terkontaminasi oleh
|
tersebut (OE)
- Engsel diolesi dengan minyak (ME)
|
pada besi. Tembaga memiliki potensial reduksi
+0,34.
Hal ini menyebabkan besi dengan potensial reduksi -0,44 akan terlindungi (EE)
|
zat-zat yang mempercepat korosi tanpa disadari. Contoh zat
yang mempercepat korosi adalah larutan garam, dan zat-zat yang bersifat asam
(EB)
- Menjaga engsel
agar tidak terkena air
hujan (EA)
|
|
14
|
- Mengecat pagar
tersebut (CP)
- Melapisi pagar
dengan oli (OP)
- Memberi
lapisan cat anti karat pada pagar (AK)
- Merawat pagar
dengan dengan cara
mengoleskan minyak (MM)
|
- Melakukan proses galvanisasi pada pagar besi dengan cara
mencelupkan bagian-bagian pagar besi ke dalam bak berisi zink cair (pelapisan
dengan zink) (PG)
|
- Mengubah
bahan dasar dari pagar besi menjadi
bahan yang tidak mudah berkarat (UP)
- Melindungi dengan
plastik (LP)
- Melapisi dengan fiberglass (FG)
|
15
|
- Menggosok
gunting yang terkena karat dengan
amplas (AG)
- Mengoleskan
gunting dengan minyak (MI)
- Mengoleskan
gunting dengan oli (MO)
- Menggosok bagian
yang berkarat dengan obeng (GO)
|
- Karat pada gunting dapat dihilangkan dengan cara
elektrolisis. Elektrolisis dilakukan dengan cara memanfaatkan besi berkarat
(yang akan dibersihkan) sebagai katoda dan logam lain yang yang tidak mudah
terkorosi sebagai anoda.
Kemudian celupkan kedua
benda tersebut ke
dalam larutan elektrolit (soda kue) (EG)
|
-
Cara menghilangkan karat dapat
menggunakan sari lemon yang dicampur dengan baking soda. Campuran tersebut
dapat dioleskan pada bagian yang
berkarat (LB)
-
Menusukkan gunting ke dalam kentang
selama semalaman. Karena kentang
|
- Menghilangkan
karat dengan menggunakan soda cola (MS)
- Karat
bisa dihilangkan dengan larutan cuka apel. Rendam bagian yang berkarat
tersebut dengan cuka selama semalam, lalu gosok dengan alumunium foil (CA)
-
Mengoleskan jeruk nipis (JN)
|
mengandung
asam oksalat yang dapat membantu menghilangkan karat (TG)
- Mengasah gunting (AS)
|
||
16
|
- Cara
mengatasinya yaitu dengan mengecat kembali kursi taman tersebut (CK)
- Mengoleskan oli
pada kursi (OK)
- Mengoleskan pernis (MP)
- Menyemprotkan rust converter (RC)
|
- Mengelupaskan karat terlebih dahulu (menyikat karat
dengan sikat kawat) setelah itu mengecatnya kembali (SC)
|
- Memodifikasi
kursi dengan cara dilapisi papan bersih yang sudah dicat (MD)
|
Permasalahan :
Berdasarkan artikel mengenai instrumen
kreativitas diatas, bagaimana menurut pendapat anda dengan instrumen tersebut ?
sudah sesuaikah dengan indikator berpikir kreatif ? jika belum berikan pendapat
anda bagaimana seharusnya ? Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang
harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang
seharusnya ?
Berdasarkan artikel mengenai instrumen kreativitas diatas, bagaimana menurut pendapat anda dengan instrumen tersebut ? sudah sesuaikah dengan indikator berpikir kreatif ? jika belum berikan pendapat anda bagaimana seharusnya ?
BalasHapus.
Berdasarkan rubrik penilaian nmr 1, disini saya melihat anda memasukkan semua aspek berfikir kreatif seperti fluency, flexible, dan original. Disini saya kurang setuju dimana soal anda hanya menanyakan perbedaan dari kedua jenis baterai. Menurut saya soal ini hanya bisa memunculkan aspek flexibelity dimana siswa dapat menerapkan konsep, sifat, atau aturan dalam menjawab perbedaan tersebut dan aspek lain yang bisa muncul yakni elaboration dimana siswa dapat mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci. Bisa saja disini sbelum dikaji berdasarkan teori yang ada. Diharapkan siswa dapat merincikan dulu jawaban satu persatu misal dibuat poin 1)Baterai HP bisa diisi ulang namun baterai jam harus diganti dengan yang baru, 2) Dikaji dahulu apa kandungan dari baterai HP dan baterai jam, 3) Dikaji lagi berdasarkan cara kerja dari baterai HP dan jam (kaitkan dengan teori atau konsep kimi elektrokimia), 4) Disimpulkan kenapa baterai ini berbeda. Menurut saya seperti itu.
sependapat dengan jawaban rifanny, belum nampaknya aspek kreatif siswa pada aspek2 lain pada soal ini. hanya bisa memunculkan aspek fexibility. kita harus memberikan ruang yang lebih untuk anak mengeksplorasi kemampuan nya.
HapusDalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapusYang harus diperhatikan yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh (distraktor) merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh peneliti agar instrumen yang dibuat menjadi baik, sehingga bisa digunakan dalam dan menghasilkan hasil yang baik pula. Validitas terbagi menjadi validitas isi dan konstruk. Reliabilitas instrumen. Tingkat kesukaran butir soal.
sependapat dengan esa bahwa Yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah instrumen adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh (distraktor) merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh peneliti agar instrumen yang dibuat menjadi baik, sehingga bisa digunakan dalam dan menghasilkan hasil yang baik pula. Validitas terbagi menjadi validitas isi dan konstruk. Reliabilitas instrumen serta tingkat kesukaran.
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan rini, Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapusmenurut saya yang perlu diperhatikan saat menyusun rubrik penilaian maka kita lihat dulu karakteriastik materi, karakteristik siswa, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang maka ketika menyusun kriteria/deskriptor skor merupakan hal yang sangat penting lainnya, deskriptor rubrik sebaiknya reliabel dan mengikuti kaidah SMART, specific, measureable, achieveable, realistic dan timely. jika deskriptor sudah memenuhi 5 point ini maka rubrik yang disusun akan sangat baik untuk digunakan begitu juga hasil yang diharapkan dcapai oleh siswa pun akan lebih maksimal.
saya sependapat dengan kk rini bahwasannya yang perlu diperhatikan saat menyusun rubrik penilaian maka di lihat dulu dari karakteriastik materi, karakteristik siswa dengan kemampuan siswa yang berbeda mulai dari tingkatan tinggi, sedang maupun rendah, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang maka ketika menyusun kriteria/deskriptor skor merupakan hal yang sangat penting lainnya, deskriptor rubrik sebaiknya reliabel dan mengikuti kaidah SMART, specific, measureable, achieveable, realistic dan timely.
HapusDalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapusperhatikan kd materi dan karakteristiknya kemudian tujuan yang ingin dicapai setelah itu telaah indikator berpikir kreatif yang akan dijadikan indikator soalnya
Saya sependapat dengan kk tri. Hal hal yg harus di perhatikan dalam membuat instrumen penilaian yaitu KD dan indikator kemudian melihat karateristik materinya. Dan juga melihat tujuan atau pencapaian proses pembelajaran siswa. Sehingga instrumen itu akan jelas tujuannya dan targetnya
Hapusdan ingin menambahkan bahwa dalam menyusun rubrik penilaian kreativitas ini harus disesuaikan dengan indikator ketercapaian dan juga SMART
HapusDalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapuspenilaian maka kita lihat dulu karakteriastik materi, karakteristik siswa, kemampuan apa yang ingin dioptimalkan, tujuan pembelajarannya harus jelas, nah jika ini sudah jelas dan direncanakan dengan matang.
Setuju dengan pendapat saudari rini di atas yg mengatakan bisa Melihat dari aspek substansi spesific, measurable, acivable, realistic dan juga timeable.
Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapusmenurut saya sesuaikan indikator yang akan kita nilai, karakteristik materi yang akan kita nilai, sesuai dengan indikator lagi, kemudian sesuaikan lagi dengan tujuan pembelajaran.
Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
HapusSaya sependapat dengan kak melda, memperhatikan KD yg dijabarkan dlam bentuk indikator (karakteristik materi) di cocokkan dengan aspek dari yg ingin kita munculkan (aspek kreatifitas siswa) dan karakteristik siswa.
Dalam membuat sebuah instrumen hal apakah yang harus kita perhatikan agar instrument yang kita buat sesuai dengan kaidah yang seharusnya ?
BalasHapusHal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah instrumen, menurut saya adalah indikator-indikator pencapaian yang harus di capai oleh peserta didik, namun harus tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi guru saat proses pembelajaran misalnya karakteristik materi, siswa, sarana serta prasarana dll. nah dalam penyusunan instrumen dan rubrik kreatifitas komponen indikator yang harus muncul dari siswa yaitu Kelancaran, Fleksibilitas, Keaslian atau Orisinalitas dan Elaborasi. Oleh karena itu dalam penyusunan rubrik ini dibutuhkan kepekaan dan kreatifitas guru dalam merancang proses pembelajaran agar seluruh kemampuan dari pencapaian indikator yang telah ditetapkan kepada siswa dapat muncul.