Pembelajaran kimia sebagai bagian
dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peranan penting dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia. Mata pelajaran
kimia merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diterima siswa di SMA.
Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam, khususnya berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu pembelajaran kimia
dituntut untuk mempelajari ini dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari. Ilmu kimia merupakan produk temuan saintis dan proses.
Kurikulum 2013 yang
diterapkan pada pendidikan menghendaki adanya pendekatan ilmiah didalam
pembelajaran. Pendekatan ilmiah yang dimaksud disini adalah pendekatan
saintifik yaitu pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, merumuskan
pertanyaan, mencoba/mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, serta
mengomunikasikan. Didalam pendekatan saintifik ini ditekankan
menggunakan ketrampilan proses sains. Ketrampilan proses sains merupakan
pendekatan dimana siswa dituntut untuk menerapkan metode-metode ilmiah selama
kegiatan pembelajaran.
Keterampilan proses dapat
diklasifikasikan menjadi dua :
Pertama,
keetrampilan proses sains dasar yaitu aktivitas ilmiah yang meliputi:
1. mengamati
(observasi) yaitu mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian
melalui indera;
2. mengkomunikasikan data
hasil observasi dalam berbagai bentuk seperti: gambar, bagan, tabel, grafik,
tulisan, dan lain-lain;
3. menggolongkan
(klasifikasi) untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan;
4. menafsirkan
data, yaitu memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas
kejadian lainnya;
5. meramalkan,
yaitu memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum
yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi
yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi dan prakiraan
ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi;
6. mengajukan
pertanyaan, berupa pertanyaan yang menuntut jawaban melalui proses
berpikir atau kegiatan.
Kedua, ketrampilan
proses sains terpadu yaitu aktivitas ilmiah yang terdiri dari:
1. Mengidentifikasi
Variabel.
2. Mendeskripsikan
Hubungan Antar Variabel.
3. Melakukan
Penyelidikan.
4. Menganalisia
Data Hasil Penyelidikan.
5. Merumuskan
Hipotesis,
6. Mendefinisikan
Variabel Secara Operasional, Melakukan Eksperimen.
Menurut Smith dan Welliver,
pelaksanaan penilaian keterampilan proses dapat
dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya:
1. Pretes dan postes. Guru melaksanakan
penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun sekolah. Penilaian
ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing siswa
dalam keterampilan yang telah diidentifikasi. Pada akhir tahun sekolah, guru
melaksanakan tes kembali untuk mengetahui perkembangan skor siswa setelah
mengikuti pembelajaran sains.
2. Diagnostik. Guru melaksanakan
penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun ajaran. Penilaian ini
bertujuan untuk menentukan pada bagian mana siswa memerlukan bantuan dengan
keterampilan proses. Kemudian guru merencanakan pelajaran dan kegiatan
laboratorium yang dirancang untuk mengatasi kekurangan siswa.
3. Penempatan kelas. Guru melaksanakan
penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai salah satu kriteria dalam
penempatan kelas. Misalnya, criteria untuk memasuki kelas akselerasi, kelas
sains atau kelas unggulan.
4. Pemilihan kompetisis siswa. Guru melaksanakan
penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai kriteria utama dalam
pemilihan siswa yang akan ikut dalam lomba-lomba sains. Jika siswa memiliki
skor tes tinggi, maka dia akan dapat mengikuti lomba sains dengan baik.
5. Bimbingan karir. Biasanya para peneliti
melakukan uji coba menggunakan penilaian keterampilan proses sains untuk
mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat dibina.
Penilaian
keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan
kelas (Rezba,
1999). Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan
secara cermat sebelum digunakan. Menurut Widodo (2009), penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap
keterampilan proses siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasikan
jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
2. Merumuskan
indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
3. Menentukan
dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya
apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
4. Membuat
kisi-kisi instrumen.
5. Mengembangkan
instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang
dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes
keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
6. Melakukan
validasi instrumen.
7. Melakukan
ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
8. Perbaikan
butir-butir yang belum valid.
9. Terapkan
sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
Keterampilan Proses Sains
dalam pembelajaran kimia meliputi:
1. Mengamati (observing)
Pengamatan adalah
penggunaan indera-indera seseorang. Seorang mengamati dengan penglihatan,
pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Beberapa perilaku yang
dikerjakan siswa pada saat pengamatan adalah: (a) penggunaan indera-indera
tidak hanya penglihatan; (b) pengorganisasian obyek-obyek menurut satu sifat
tertentu; (c)pengidentifikasian banyak sifat; (d) pengidentifikasian
perubahan-perubahan dalam suatu obyek; (e) melakukan pengamatan kuantitatif
Contoh:
Siswa mengamati gelembung gas dari
electrode karbon dan nyala lampu dari lampu saat melaksanakan praktikum larutan
elektrolit dan non elektrolit.dari berbagai jenis larutan.
2. Menafsirkan (interpreting)
Menarik kesimpulan tentative
dari data yang tercatat, termasuk ke dalamnya menemukan pola hubungan dari
seperangkat data yang dikumpulkan; membedakan pernyataan yang menunjukkan
kesimpulan dari pernyataan yang hanya mendeskripsikan hasil pengamatan; memilih
data yang menunjang suatu kesimpulan
Contoh:
Manusia mempunyai zat kimia dalam saliva
yang dapat mencerna pati. Zat ini disebut amilasa. Seorang ahli kimia mengukur
banyaknya amilasa saliva dari tiga kelompok orang yang berbeda jenis makanan
yang biasa dimakannya. Hasilnya dituliskan pada tabel di bawah ini
Amati
hasil pengukuran diatas dan tentukan bagaimana saliva berhubungan dengan
makanan yang dimakan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Meramalkan (predicting)
Peramalan adalah
pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan dari suatu percobaan.
Ramalan-ramalan didasarkan pada pengamatan-pengamatan dan inferensi-inferensi
sebelumnya. Ramalan merupakan suatu pernyataan tentang pengamatan apa yang
mungkin dijumpai di masa yang akan datang, sedangkan inferensi berupaya untuk
memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan terjadi. Beberapa perilaku
yang dikerjakan siswa adalah:
(a) penggunaan data dan pengamatan yang
sesuai;
(b) penafsiran generalisasi tentang
pola-pola;
(c) pengujian kebenaran dari
ramalan-ramalan yang sesuai.
Contoh :
Siwa dapat meramalkan berapa perkiraan
waktu reaksi yang ditempuh jika diberikan kondisi terhadap konsentrasi, luas
permukaan, suhu dan katalis pada praktikum laju reaksi
4. Menggunakan konsep (using concepts)
Menggunakan generalisasi
yang telah dipelajarinya pada situasi baru atau untuk menerangkan kasus nyata
dari peristiwa kimia yang diamatinya.
Contoh:
Siswa dapat menghitung berapa besar laju
reaksi berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan.
5. Merancang penelitian (designing investigation)
Merancang kegiatan
penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis, yang meliputi pengenalan
variabel-variabel: variabel penelitian, variabel control, variabel bebas,
variabel terikat; penentuan cara pengamatan dan pengukuran apa yang perlu
dilakukan;bagaimana menarik kesimpulan dari hasil pengamatan
Contoh:
Budi ditugasi menguji apakah warna merah
muda pada daun bunga mawar merupakan zat murni atau campuran. Ia diberi
beberapa instruksi untuk melakukan penyelidikan, tetapi urutannya harus ditata.
Tuliskan angka 1 pada kotak di depan
instruksi yang harus dilakukan pertama kali, angka 2 di depan instruksi yang
dilakukan kedua, dan seterusnya.
ÿ
A. Menggerus pasir, aseton, dan daun bunga
mawar
ÿ
B. menuangkan cairan merah muda ke dalam
gelas kimia
ÿ C.
Menambahkan aseton, tetes demi tetes pada bagian tengah kertas saring
ÿ
D. Menotolkan beberapa tetes cairan merah
pada titik pusat kertas saring
6. Mengkomunikansikan (communicating)
Pengkomunikasian adalah
mengatakan apa yang diketahui seseorang dengan ucapan kata-kata, tulisan,
gambar, demonstrasi, atau grafik. Jadi penting menyatakan sesuatu atau menulis
data sejelas-jelasnya. Guru dapat membantu siswa dengan jalan memberi
kesempatan sebanyak-banyaknya berlatih berkomunikasi dan membantu mereka
mengevaluasi apa yang mereka katakan atau tulis. Beberapa
perilaku yang dikerjakan siswa pada saat melakukan komunikasi adalah:
a. pemaparan
pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata yang sesuai;
b. pengembangan
grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan data;
c. perancangan
poster atau diagram untuk menyajikan orang lain.
Contoh:
Siswa dapat menjelaskan tentang bagaimana
cara membedakan larutan elektroli dan non elektrolit dari hail percobaan yang
telah dilakukan.
Siswa dapat membuat tabel pengamatan yang
memuat seluruh data yang diperoleh dari hasil percoban.
Tabel 1. Indikator
Keterampilan Proses Sains Menurut Warianto (2011)
Bagaimana Mengembangkan
Asesmen KPS?
1. Mengidentifikasikan
jenis KPS, ada 11 yakni: mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan,
memprediksi, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan
2. Percobaan/penyelidikan, menggunakan alat/bahan/sumber, menerapkan konsep, melaksanakan
penyelidikan/percobaan.
3. Merumuskan
indikator untuk setiap jenis KPS.
4. Menentukan
dengan cara bagaimana KPS tersebut diukur (misalnya
5. Apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
6. Membuat
kisi-kisi instrumen
7. Mengembangkan
instrumen pengukuran KPS berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu
mempertimbangkan konteks dalam item tes KPS, kedalaman KPS (untuk siapa tes
ini?)
8. Melakukan
validasi isi kepada ahli
9. Melakukan
ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
10. Perbaikan
butir-butir yang belum valid.
11. Terapkan
sebagai asesmen KPS dalam pembelajaran sains (kimia) .
Catatan: pencarian validitas dan reliabilitas
empiris terutama dilakukan untuk asesmen KPS yang high risk, misalnya
untuk penelitian atau untuk asesmen skala besar.
contoh lembar penilaian proses sains :
contoh lembar penilaian proses sains :
PERMASALAHAN:
Pada kenyataannya, proses
penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru masih mengalami
berbagai permasalahan. Kendala lain yang dihadapi oleh guru berkaitan dengan
perumusan rancangan penilaian, yaitu mulai dari perumusan indikator pencapaian,
penyusunan rubrik, pemilihan teknik penilaian sampai dengan penyusunan instrumen
yang tepat. Selain itu, kesulitan lain yang dialami guru dalam melakukan
pelaksanaan penilaian dikarenakan guru belum mampu mengelola waktu untuk
melakukan penilaian, jenis penilaian yang digunakan kurang lengkap, dan belum
terbiasa menyusun rubrik penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru
dalam merancang dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik masih perlu
ditingkatkan. Menurut Anda Bagaimana keterlaksanaan
penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan
dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan
memahami tuntutan tersebut ?
Menanggapi permasalahan yang dikemukakan yaitu bagaiama keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
BalasHapusAgar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan kurikulum, maka sebaiknya terlebih dahulu guru harus merancang konsep dan indikator penilaian secara bersama (dapat dilakukan melalui forum MGMP intra-sekolah atau antar-sekolah). Sehingga pada saat proses pembelajaran guru sudah memiliki pedoman penilaian sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. Format penilaian hendaknya dirancang dengan sederhana untuk memudahkan guru melakukan penilaian selama proses berlangsung. Dan agar siswa memahami proses penilaian yang akan dilakukan sebaiknya pada awal pertemuan/awal materi tertentu guru menyampaikan indikator penilaian yang akan dilakukan pada materi tersebut baik yang bersifat praktek maupun teori serta menyampaikan jadwal uji kompetensi kepada siswa.
Bagaiama keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
HapusMenanggapai persoalan ini, syan sepndapat dengan kak nelly dimna "Agar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan kurikulum, maka sebaiknya terlebih dahulu guru harus merancang konsep dan indikator penilaian KPS ini dengan matang", perencanaan yg baik serta aspek apa yg harus di capai diketahui tentu akan mempermudah jalannya suatu proses pembelajaran.
Saya setuju dengan kak Nelly dimana sebelum penerapannya sebaiknya dilakukan pamantapan dulu pada proses perencanaannya. Dan bisa didiskusikan diMGMP Kimia. Sehingga pada saat proses berlangsung guru sudah punya patokan sehingga tidak kelabakan lagi. Dan sebaiknya guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta kemampuan apa yang ingin dicapai selama proses pembelajaran sehingga siswa mengerti ke arah mana pembelajaran berlangsung. Dalam penilaiannya pun guru tidak kelabakan karena siswa telah diberitahu sehingga mereka akan memunculkan aspek-aspek tsb.
BalasHapusMenurut Anda Bagaimana keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
BalasHapussebelum kurikulum itu diterapkan maka guru harus diberi workshop untuk memahami pemakaian, kemudian saling berdiskusi dengan forum MGMP untuk mencari sistem penilaian yang cocok, kemudian pilih keterampilan apa yang ingin dicapai, cari indikator dan buat rubriknya
saya akan menjawab pertanyaan rini :
BalasHapusBagaimana keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
Menurut pendapat saya agar keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan efektif dan tidak menyulitkan guru dan siswa dapat dilakukan dengan cara penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan dan dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas dan guru juga harus memahami bagaimana perumusan rancangan penilaian yang baik dan benar melalui pembiasaan dan latihan terus menerus didalam pembelajaran tentu akan terbiasa kemudian siswa juga perlu dilatih bagaimana dapat belajar sesuai dengan KPS didalam pembelajaran kemudian disesuaikan juga dengan tingkat perkembangan siswa dan materi pembelajaran.
Untu keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif setidaknya kita mengetahui cara penyusunan instrumen untuk penilaian. Menurut Widodo (2009), penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap keterampilan proses siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
BalasHapus- Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
- Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
- Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
- Membuat kisi-kisi instrumen.
- Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
- Melakukan validasi instrumen.
- Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
- Perbaikan butir-butir yang belum valid.
- Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
sependapat dengan apa yang disampaikan oleh esa, asalkan dalam penyusunannya sudah sesuai kaidah, instrumen yang dibuat cukup baik. tinggal bagaimana kondisi lapangan yang menentukan keberahasilannya.
Hapusmenjawab pertanyaan rini yakni Bagaimana keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
BalasHapusmenurut saya sebellum melakukan penilaian KPS ada baiknya guru memantapkan tujuan penilaian KPS, apa yang ingin dinilai, bagaimana menilainya, kemudian melakukan perencanaan skenario pembelajaran/RPP yang matang, sehingga ketika timbul masalah yang tak terduga pada saat pembelajaran guru bisa mengantisipasi dengan baik, sebaiknya guru memilih instrumen yang efisien untuk digunakan sehingga apa yang menjadi hasil yang dicapai sesuai yang diharapkan.
jika guru masih belum fasih melakukan penilaian maka guru bisa diskusi dengan guru kimia lainnya maupun membaca literatur yanng relevan yang dapat menunjang pemahaman guru dalam melakukan penilaian khususnya pada penilaian KPS siswa.
Saya setuju dengan kk rini bahwa intinya butuh persiapan yg matang sbelum penilian KPS ini di terapkan.
HapusSaya setuju dengan pendapat rini bahwa memang penilaia berjalan lancar dan efektif akan terminimalisis masalahnyabjika perencanaan juga sudah matang dan jelas tujuan penilaiannya apa
HapusMenurut Anda Bagaimana keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
BalasHapusagar penilaian dalam kps ini berjalan efektif, maka guru harus mempersiapkan instrumen yang digunakan secara terperinci, menyiapkan rpp, dan mengkondisikan segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran
Menanggapi permasalahan mengenai bagaiama keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif sehingga siswa dan guru tidak kesulitan dalam menerapkan dan memahami tuntutan tersebut ?
BalasHapusmenurut saya keterlaksanaan penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia dapat berjalan dengan efektif yaitu terlebih dahulu guru harus merancang konsep dan indikator penilaian KPS ini dengan baik sesuai dengan materi dan strategi yang digunakan. hal ini juga agar pada saat proses pembelajaran guru sudah memiliki pedoman penilaian sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran tersebut. Format penilaian hendaknya dirancang dengan sederhana untuk memudahkan guru melakukan penilaian selama proses berlangsung. Dan agar siswa memahami proses penilaian yang akan dilakukan sebaiknya pada awal pembelajaran guru menyampaikan indikator penilaian yang akan dilakukan pada materi tersebut baik yang bersifat praktek maupun teori